SUKABUMIUPDATE.com - Upaya mempercepat peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia terus digencarkan, belum lama ini anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Zainul Munachisin, menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Dalam keterangannya, Zainul mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari langkah nasional untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat, terutama dalam penanggulangan stunting, pencegahan HIV-AIDS, serta peningkatan pola hidup sehat dan ketahanan keluarga.
Zainul menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam membangun generasi yang sehat dan berdaya, untuk itu Ia mengaku bersama BKKBN dan Kementerian Kesehatan terus berupaya memperluas edukasi masyarakat tentang hidup sehat, pencegahan HIV-AIDS, dan pentingnya keluarga berencana.
"Semua ini dalam upaya mendukung percepatan program nasional dalam menurunkan angka stunting, termasuk di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.
Zainul mengungkapkan, penanganan stunting di Kabupaten Sukabumi saat ini dinilai sudah berada on the track. Namun ia menegaskan perlunya penguatan melalui kolaborasi lintas sektor serta inovasi program baru seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan percepatan penurunan stunting terus terjaga.
Selain itu, Zainul juga menyoroti pentingnya penguatan program Three Bina, yang meliputi, Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL) .
"Tiga binaan ini berperan penting karena melibatkan para ibu yang memiliki balita, remaja, hingga lansia, sebagai garda terdepan dalam pembentukan keluarga sehat," tegas Zainul.
Dalam sosialisasi tersebut, Zainul juga menyampaikan pedoman BKKBN tentang usia ideal perkawinan, yakni 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Aturan ini bukan tanpa alasan, karena usia terlalu muda berisiko tinggi melahirkan anak stunting.
“Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata usianya akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama. Bisa terjadi karena kurangnya asupan gizi ibu selama hamil maupun anak dalam masa pertumbuhan,” tegasnya.
Zainul juga memberikan pemahaman mengenai jenis-jenis alat kontrasepsi, baik jangka panjang seperti implan, IUD, vasektomi, dan tubektomi, maupun jangka pendek seperti pil, kondom, dan suntik.
"Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat menurut BKKBN dinilai mampu mengatur jarak kehamilan dan membantu pencegahan stunting," tuturnya.
Zainul juga menegaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat dan setia pada satu pasangan sebagai langkah utama mencegah HIV-AIDS.
"Kami turut menyoroti meningkatnya kasus penularan HIV-AIDS, termasuk di kalangan hubungan sesama jenis yang kini menjadi perhatian serius secara nasional,” ujarnya.
Zainul juga mengajak semua elemen masyarakat baik tokoh, orang tua, pemuda, hingga kader kesehatan—untuk turut berperan aktif dalam upaya membangun keluarga sehat dan tangguh.
"Keberhasilan program kesehatan nasional bergantung pada sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa mewujudkan keluarga yang sehat, tangguh, dan Indonesia bebas stunting,” pungkasnya.
Editor : Ikbal Juliansyah