Sukabumi Update

Adu Bisnis Elon Musk vs Jeff Bezos, 2 Orang Terkaya di Dunia

SUKABUMIUPDATE.com - Elon Musk sang CEO Tesla baru saja menggeser predikat orang terkaya di dunia yang selama ini dipegang oleh CEO Amazon, Jeff Bezos. 

Rivalitas kedua tokoh bisnis ini menarik untuk dibahas, berikut kami rangkum head to head keduanya:

Perbedaan Sektor Industri

Amazon merupakan perusahaan teknologi yang berfokus pada kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, e-commerce, cloud dan penyedia layanan streaming digital. Sementara Tesla adalah perusahaan yang berorientasi pada pengembangan bisnis otomotif serta penyimpanan energi.

Waktu Pendirian Perusahaan

Amazon didirikan pada 5 Juli 1994, sedangkan Tesla didirikan pada 1 Juli 2003. 

Lokasi perusahaan

Amazon berbasis di Seattle, Washington, sementara Tesla berbasis di Palo, Alto. Keduanya sama-sama berada di Amerika Serikat. 

Para Tokoh Penting 

Salah satu tokoh penting dibalik pendirian perusahaan Amazon adalah Jeff Bezos, sang pendiri yang juga menjadi presiden, CEO dan Chairman. Selain Bezos, beberapa tokoh penting lainnya yang terlibat dalam pengembangan Amazon yaitu Tom Alberg, Rosalind Brewer, Jamie Gorelick dan Daniel P. Huttenlocher.

Sementara itu, tokoh penting dibalik pendirian Tesla diantaranya ada Martin Eberhard, Marc Tarpenning dan Ian Wright. Elon Musk yang kini menjabat selaku CEO dan arsitek produksi Tesla, sebetulnya baru bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 2004. Selain itu, Ze’ev Drori sebagai mantan CEO diketahui juga termasuk ke dalam key person perusahaan ini. 

Setelah adanya konflik antara Eberhard dan Musk, dewan direksi perusahaan memutuskan Marc Tarpenning, Martin Eberhard, Ian Wright, Musk dan JB Straubel sebagai pemilik saham serta pendiri bersama perusahaan Tesla. Oleh karena itu status perusahaannya Inc atau Incorporation.

Penamaan Awal

Sebelum tercetus nama Amazon.com, perusahaan ini sempat akan diberi nama Cadabra yang diambil dari kata magis Abracadabra. Namun, diprediksi akan sebabkan ambiguitas seperti kata “Cadaver”, Bezos akhirnya mengganti nama tersebut menjadi Amazon yang ia ambil dari nama sungai terbesar di dunia. Maka dari itu logo awal perusahaan tersebut berbentuk seperti aliran sungai. 

Tentang Tesla, dua insinyur Martin Eberhard dan Marc Tarpenning mendapatkan inspirasi dari seorang ilmuan bernama Nikola Tesla. Tesla adalah seorang penemu arus bolak-balik, fisikawan, dan teknisi listrik asal Serbia-Amerika. Sebelumnya, Tesla mengemban nama Tesla Motors sejak 2003 hingga 2017 dan selanjutnya berubah hingga kini menjadi Tesla inc.

Produk

Pada awal perilisan Amazon.com di tahun 16 Juli 1995, situs web tersebut hanya menjual buku saja. Namun sejak awal Bezos ingin menjadikan Amazon sebuah toko yang segala ada, sehingga bermacam-macam produk seperti buku, CD musik, DVD, perangkat lunak, elektronik, produk bayi, pakaian, makanan, produk kecantikan, dan lain sebagainya kini telah tersedia di situs Amazon.com. 

Amazon menawarkan layanan menarik tentang pengiriman produk lintas negara atau internasional. Amazon.com memiliki sejumlah layanan dan produk lainnya yakni ada Amazon Studios (anak perusahaan amazon yang berfokus pada pengembangan seri televisi serta pendistribusian dan produksi film, Amazon Video (layanan penayangan video digital Amazon, yang merupakan pesaing netflix), Amazon Web Services (layanan infrastruktur cloud), Kindle (hardware dan software untuk menyimpan dan menampilkan e-book dan media digital lainnya) serta beberapa varian produk lainnya.

Berbicara Tesla, ketika Eberhard mendirikan perusahaan tersebut, ia menyatakan ingin membuat sebuah perusahaan teknologi sekaligus sebagai pabrik mobil. 

Obsesinya memang sangat inovatif, tak hanya sebagai pembuat mobil listrik seperti Tesla model S, Tesla model 3, Tesla model X atau Tesla model Y saja, perusahaan tersebut juga membuat baterai kendaraan dan juga mengembangkan berbagai komponen teknologi seperti kecerdasan buatan, baterai, sensor dan kaca. 

Kabar terbaru, Tesla tengah mengembangkan teknologi autopilot (kemudi otomatis).

Strategi Bisnis

Salah satu strategi bisnis yang dilakukan amazon adalah Fomo (Fear of Missing out) yang berarti takut ketinggalan. Dalam hal ini adanya pembatasan jumlah barang seperti disebutkan “barang ini tinggal satu” menyebabkan orang tidak akan berpikir panjang untuk membeli produk tersebut.

Strategi selanjutnya adalah bila pembeli membayar lebih dari 25 dolar atau sekitar Rp 350.000 lebih, akan ada pembebasan ongkos kirim (free ongkir) dan bila berlangganan Amazon Prime sebesar 99 dolar atau kurang lebih Rp 1 juta 400 ribu dalam satu tahun, maka biaya tersebut akan menutup biaya ongkos dan estimasi pengiriman kurang dari 3 hari. Bahkan produk akan diterima hanya dalam waktu hitungan jam saja untuk beberapa wilayah tertentu. 

Adanya fitur perbandingan yang memungkinkan pembeli untuk membandingkan terlebih dahulu produk serupa dengan produsen yang berbeda, membuat pembeli memiliki kesempatan untuk mendapatkan produk terbaik yang diinginkan. 

Kecepatan customer service dalam merespon pelanggan menjadikan pelanggan merasa mudah bila terjadi masalah ketika berbelanja, karena customer service yang responsif dan seolah-olah orang tersebut memberikan arahan dan instruksi yang sangat mudah. 

Selain beberapa hal yang telah disebutkan, beberapa strategi yang dilakukan pemilik nama lengkap Jeff Preston Bezos ini adalah terus berinovasi, mengutamakan customernya dibandingkan fokus pada cara mengalahkan pesaing. 

Jeff Bezos tidak malu untuk terjun langsung bekerja di perusahaannya. Hal tersebut menjadikan Amazon sebagai salah satu perusahaan besar yang mendunia hingga saat ini.

Sementara itu, Tesla memberikan beberapa pilihan produk yang bisa disesuaikan sendiri dengan kebutuhan calon pembeli misalnya model S dan model X sesuai dengan kalangan mewah yang lebih luas, sedangkan untuk model 3 dan Y ditujukan untuk segmen pasar dengan volume yang lebih tinggi. 

Strategi ini sebetulnya biasa dilakukan oleh perusahaan teknologi, dengan terus mengembangkan dan menyempurnakan produk baru dari produk sebelumnya.  

Tesla tidak mengiklankan produknya, ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada calon pembeli melalui showroom atau ruang pamerannya lalu menjual kendaraannya secara online dibandingkan melalui dealer konvensional seperti perusahaan otomotif lain. Showroom yang dipilih Tesla biasanya di mall dan di area lalu lintas tinggi (high-traffic area). 

Ini juga yang menjadikan Tesla sebagai produsen mobil pertama di Amerika Serikat yang menjual mobil langsung ke konsumen, sedangkan produsen lain menjual produknya melalui dealer. 

Elon Musk menganggap, manufaktur sebagai keunggulan kompetitif Tesla dalam strategi bisnis jangka panjang. Tesla mempersilahkan paten teknologinya digunakan siapapun asal dengan niat baik, karena hal itu juga dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan promosi industri mobil listrik secara umum. 

Dengan menjual produk-produknya langsung kepada pelanggan, menjadikan biaya penjualan dan servis akan lebih ekonomis. Adanya kepuasan pelanggan dalam membeli secara langsung tanpa perantara, terus menjaga hubungan baik dengan para pembeli kendaraannya agar mendapat masukan atau feedback untuk menyempurnakan lagi produknya agar lebih baik dan terus memberikan pengalaman terbaiknya ketika berkendara bersama Tesla kepada para pelanggannya tersebut. 

Musk juga menjual produk yang tidak biasa yaitu mobil listrik yang belum banyak diproduksi oleh perusahaan pesaingnya. Mobil listrik yang dipasarkan juga merupakan kendaraan ramah lingkungan, berteknologi tinggi dan modern sehingga menarik banyak peminat. 

Tak heran, para investor banyak berinvestasi pada Tesla karena mereka menganggap perkembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan akan terus menjanjikan sampai masa mendatang. 

Sang CEO penyuka buku ini juga menerapkan strategi bisnis yaitu berani sukses ya harus berani gagal pula, ia selalu mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi, ia juga berfokus pada peningkatan produk dibandingkan fokus untuk beriklan, jika produknya bagus maka penilaian produk dari mulut ke mulut pun dapat berpengaruh terhadap penjualan. 

Sang pemilik mobil Lotus Esprit (mobil kapal selam di film James Bond) ini juga terus berfokus pada pelanggannya dengan terus mendengarkan saran yang diberikan banyak pihak untuk pengembangan dan peningkatan kualitas produknya. 

Pendapatan

Tak afdol rasanya bila kedua perusahaan raksasa ini tidak dibandingkan dalam hal pendapatan. Mengutip dari Macro Trends, penghasilan bersih Amazon untuk kuartal yang berakhir pada 30 September 2020 adalah 6,331 Miliar USD atau setara Rp 89 Triliun lebih. Amazon mengalami peningkatan 196,67 persen dari tahun ke tahun. 

Sementara Tesla memiliki penghasilan bersih untuk kuartal yang berakhir pada 30 September 2020 yaitu 0,300 miliar USD atau setara Rp 4 Triliun lebih. Meningkat sebanyak 109,79 persen dari tahun ke tahun. 

Melansir dari CNBC, Jumat (8/1/2021), saham Amazon mengalami lonjakan sebesar 0,76 persen yang menyebabkan Bezos memiliki kekayaan bersih 185 miliar USD atau setara dengan Rp 2.590 Triliun. Sementara saham Tesla mengalami lonjakan sebesar 7,94 persen sehingga menyebabkan kekayaan Musk mencapai 195 miliar USD atau setara dengan Rp 2.730 Triliun. Hal inilah yang menyebabkan Elon Musk kini menyandang sebagai manusia terkaya di dunia saat ini.

Jumlah Karyawan

Menurut Macro Trends, jumlah pekerja Amazon selama 2019 yaitu 798 ribu orang sementara menurut The Washington Post, Amazon kini memiliki lebih dari 1 juta pekerja di seluruh dunia. Amazon menambahkan 400.000 pekerjaan akibat lonjakan belanja online dampak dari pandemi dan juga musim liburan. 

Sementara itu, melansir dari Macro Trends jumlah pekerja Tesla yaitu 48 ribu dan tidak diketahui pasti berapa jumlah pekerjanya kini.

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI