Sukabumi Update

4 Tips Bisnis Kuliner: Asah Kemampuan Karyawan Agar Berkembang

SUKABUMIUPDATE.com - Salah satu tips agar bisnis kuliner Anda berkembang adalah dengan mengasah bakat karyawan. Dengan begitu, diharapkan dapat muncul pekerja yang bisa memberikan performa terbaik saat bekerja.

Bagi pebisnis kuliner, sangat disarankan melakukan beberapa hal agar kemampuan karyawan terus terasah, sehingga bisa mendorong dan mengikuti perkembangan bisnis untuk terus bergerak maju.

Berikut tips mengasah kemampuan karyawan dalam bisnis kuliner, mengutip siaran pers Foodizz, Rabu (11/8/2021):

1. Tetapkan target pekerjaan dan spesifikasi karyawan

Untuk mencari karyawan yang tepat untuk bisnis, dalam perekrutan tahap pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi goal atau tujuan yang ingin dapatkan dengan memasukan karyawan tersebut.

Dari goal yang diinginkan, kemudian perlu dijabarkan detail kualifikasi kemampuan teknis dan nonteknis yang dibutuhkan, agar target atau tujuan yang diinginkan bisa dikerjakan dan tercapai dengan baik.

Baca Juga :

Sehingga pebisnis tahu pasti kualifikasi dan spesifikasi dari setiap karyawan yang direkrut, sehingga potensi karyawan yang direkrut dapat menyelesaikan pekerjaan dan berkembang menjadi lebih besar.

2. Training berkelanjutan

Salah satu hal yang membuat karyawan sering gagal dalam menjalankan pekerjaan adalah karena mereka mengerjakan pekerjaan yang belum dikuasai.

Oleh karena itu memberikan pekerjaan tanpa terlebih dahulu memberi training kepada karyawan memiliki risiko sangat besar dari kedua belah pihak.

Dari sisi perusahaan, tentunya risiko kegagalan ini berdampak pada hilangnya peluang dan waktu terbuang yang sangat besar.

Selain itu dari sisi karyawan pun jika mereka sering gagal dalam menjalankan pekerjaannya, tentu akan menciptakan perasaan tidak percaya diri dan bisa berakibat pada perasaan depresi.

Hal ini yang pada akhirnya membuat perusahaan kehilangan potensi aset masa depan, karena karyawan terlanjur stres dan mengalami demotivasi.

Training harus berkelanjutan, terus dilakukan sesuai dengan level kualifikasi yang terus meningkat juga sesuai dengan tingkat pekerjaan yang semakin sulit.

Perlu juga dilakukan recall training (training pengulangan) yang bertujuan untuk refreshment dan mengkalibrasi kemampuan dari tim kita.

3. Sistem kerja yang jelas

Hanya berharap pada kemampuan karyawan saja secara individu tidak akan menjamin sebuah pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Karyawan harus bekerja dalam sebuah sistem kerja yang jelas.

Sistem kerja yang jelas akan menjadi sebuah panduan kerja yang memudahkan setiap karyawan dalam perusahaan bekerja, berkoordinasi, dan menjalankan inisiatif lapangan yang efektif dan efisien.

Sistem kerja tidak hanya cukup ada, tetapi juga harus dipahami, dalam artian setiap karyawan harus tahu tujuan yang ingin dicapai bersama oleh perusahaan.

Mereka harus tahu juga peran masing-masing dalam pencapaian tujuan. Selain itu mereka juga perlu tahu bagaimana sinergi yang diperlukan antardivisi atau personal sehingga mereka bisa kerja bahu-membahu dengan arah yang sama dan jelas.

Secara perlahan peningkatan kualitas individu atau tim akan terbangun secara bertahap karena ada proses saling belajar yang berkelanjutan dan kepercayaan diri akan terbentuk karena milestone kesuksesan yang dicapai bersama.

4. Evaluasi dan feedback

Setiap pekerjaan memerlukan penilaian, apakah hasil pekerjaan sudah sesuai yang diharapkan, di bawah standar yang diinginkan, atau di atas target yang sudah ditetapkan. Dari hasil penilaian performa yang didapat, harus analisis apa penyebabnya.

Jika hasilnya tidak sesuai target, identifikasi penyebab kegagalan bisa dijadikan dasar untuk improvement karyawan bersangkutan, atau jika problemnya adalah individu, maka bisa sampai dengan proses evaluasi karyawan.

Namun jika hasil yang dicapai di atas target yang diharapkan, hasil analisis penyebabnya bisa dijadikan dasar untuk membuat program duplikasi yang menjadikan standar karyawan yang lain bisa sama.

SUMBER: SUARA

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI