Sukabumi Update

Dibantu Black Soldier Fly, Pemuda Cilopang Sukabumi Sulap Sampah Jadi Uang

SUKABUMIUPDATE.com - Para pemuda Kampung Cilopang Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memanfaatkan sampah sebagai pundi-pundi uang. Sampah disini belum diangkut dengan baik karena lokasinya di pelosok, jadi mengolahnya adalah jalan terbaik untuk mengurangi volume di tengah pemukiman masyarakat.

Konsepnya adalah bank sampah maggot yang kekinian mulai banyak dilakukan oleh warga di Indonesia, termasuk Sukabumi. Maggot atau belatung lalat tentara hitam (Black Soldier Fly) sangat rakus dengan sampah organik sisa rumah tangga.

Black Soldier Fly (Hermetia Illucens, Stratiomyidae, Diptera) atau BSF adalah keluarga lalat yang memiliki ukuran , lebih panjang dan besar, berwarna hitam, sekilas mirip tawon. Maggot BSF adalah bentuk dari siklus pertama (larva) Black Soldier Fly yang nantinya bermetamorfosa menjadi lalat dewasa, fase metamorfosis maggot BSF dimulai dari telur, larva, pre pupa, pupa, dan lalat dewasa. 

"Semuanya memakan waktu 3 mingguan.  Larva BSF (maggot) menguraikan sampah dengan cepat sekaligus menjadi komoditas unggulan untuk pakan ikan dan unggas," kata Akew (35 tahun) pegiat budidaya Maggot di cilopang kepada sukabumiupdate.com, Jumat 1 Oktober 2021 kemarin.

photoPara pemuda Kampung Cilopang Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memanfaatkan sampah sebagai pundi-pundi uang. - (istimewa)</span

Budidaya larva maggot lanjut Akew aman bagi manusia alias tidak menimbulkan penyakit. Potensi pertumbuhan cepat, bersih, perawatan mudah, biaya produksi murah, dan bisa diproduksi di lahan yang sempit.

"Awalnya kami bersama para pemuda hanya ingin memanfaatkan sampah, terutama kebersihan di lingkungan. Setelah belajar budidaya maggot sampah sisa makanan baik sayuran, buah - buahan dan sebagainya bisa dihilangkan dengan cepat, sementara sampah plastik kami pisahkan," bebernya.

Baca Juga :

Walau baru berjalan 2 bulan, Akew dan kawan-kawan ini sudah merasakan keuntungan finansial dari kegiatan ini. Dari 6 wadah sampah, menghasilkan 5 kilogram maggot.

Dimana maggot dewasa berumur 2 minggu, bisa mengurangi atau menghabiskan sampah hingga 5 kilogram. "Harga jualnya menjanjikan, pasarnya mudah, karena banyak permintaan," ungkap Akew. 

"Saat ini harga maggot bisa mencapai Rp. 8 ribu hingga Rp. 10 ribu per kilogram, untuk pupa Rp. 80 ribu hingga Rp. 100 ribu, sedangkan telur BSF Rp 5 ribu per gram."

Tak hanya dapat yang dari jualan maggot, mereka juga sudah merancang masa depan lebih baik dengan budidaya ikan lele. Walaupun masih skala kecil percobaan, Akew yakin manfaatnya untuk perekonomian pemuda menjadi lebih besar.

tags:Pemuda,Sukabumi,sampah

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI