Sukabumi Update

Ingin Kaya? Ubah 7 Kebiasaan Ini yang Membuat Kamu Tetap Miskin

SUKABUMIUPDATE.com - Siapapun berhak menjadi kaya, mungkin akan sulit bagi sebagian orang, tetapi selalu ada peluang bagi mereka yang peka. Akan tetapi, masih banyak orang yang sulit menjadi kaya karena cara berpikir dan bertindak yang keliru.

Hal yang paling simpel sebagai salah satu faktor penghambat kamu bisa kaya adalah banyak orang lebih suka menyalahkan keadaan dan orang lain daripada melakukan sesuatu untuk memperbaikinya atau bertindak secara nyata.

Baca Juga :

Memang kenyataannya sangat sulit untuk membangun sesuatu dengan bekerja keras daripada tidak melakukan apa-apa atau menunggu sebuah keajaiban datang.

Selain itu, mindset berpikir kebanyakan orang yang selalu mengatakan “Hal ini tidak cocok dengan saya, ini bukan untuk saya, mereka bisa mendapatkan itu semua karena memiliki hak yang istimewa (privileged)”.

Percayalah, cara berpikir seperti itu tidak akan merubah apapun bahkan kamu akan berjalan di tempat dan sulit untuk menjadi kaya.

Pada intinya, mereka tidak memiliki mindset berpikir untuk lebih maju dan berkembang, padahal begitu banyak peluang dan kesempatan yang sebetulnya bisa mereka manfaatkan.

Nah, maka dari itu silahkan disimak tujuh alasan berikut ini yang mungkin bisa menjadi faktor kenapa kamu sulit untuk menjadi kaya.

1. Kebanyakan orang tidak pernah mencoba

photoIlustrasi seseorang yang tidak pernah mau mencoba. - (pixabay.com)

Tidak ada dalam hidup ini yang kebetulan, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita adalah hasil dari tindakan kita.

Beberapa orang bisa sukses karena mengambil keputusan dan langkah strategis yang memungkinkan mereka berada di puncak kesuksesan baik dari segi pendapatan atau jabatan. 

Ingatlah, tidak ada yang namanya faktor keberuntungan, semua keberhasilan diraih melalui proses dan kerja keras, memberitahu seseorang ketika mendapatkan keberhasilan karena keberuntungan, sama saja seperti membuat mereka tidak pantas mendapatkan apapun yang mereka miliki saat ini.

Jadi sebetulnya, mengatakan seseorang beruntung itu sangatlah tidak sopan.

Bahkan ada orang yang ngeyel ketika diberikan saran atau bahkan mereka sendiri yang meminta saran, misalnya mereka bertanya kepadamu bagaimana kamu bisa sukses seperti saat ini? Lalu kamu menjawab “Anda bisa mulai melakukan rutinitas harian seperti yang telah saya lakukan, seperti bangun pagi pada pukul 05.00, berangkat kerja pada pukul 08.00”, ketika mereka mendengar itu seketika mereka panik, lalu mereka berkata “Anda mungkin memang sudah memiliki bakat alami, Anda memiliki terlalu banyak tekad, saya tidak bisa melakukan rutinitas yang Anda lakukan” dan banyak alasan lainnya.

Dari ungkapan mereka kita bisa melihat, tak pernah ada pikiran atau tindakan untuk mereka mencoba atau berusaha, mereka sudah pasrah dan tidak melakukan apa-apa, mereka hanya bisa menyalahkan diri sendiri, jadi jangan seperti itu ya.

2. Tidak berani keluar dari zona nyaman

photoIlustrasi seseorang berada di zona nyaman. - (pixabay.com)

Satu hal yang patut kamu camkan, begitu kamu merasa nyaman di situ kamu berhenti berkembang.

Kita ambil contoh, ada orang yang menghabiskan lima tahun bekerja karena ia merasa bahagia dan dibayar dengan adil.

Tapi, itu menghalangi dirinya untuk berkembang secara profesional. Pada akhirnya, orang tersebut memutuskan membuat perubahan dan keluar dari zona nyaman.

Sekarang, orang tersebut mendapat penghasilan dua kali lipat karena ia memutuskan tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan pekerjaan yang itu-itu saja karena merasa telah nyaman.

Yang perlu kamu ketahui, selalu ada kesempatan dan cara untuk membuat kamu lebih baik lagi bahkan potensi untuk mendapatkan pendapatan agar kamu bisa menjadi orang kaya.

Sudah banyak cerita-cerita dari orang sukses, mereka mengakui kerap kali mengambil keputusan yang beresiko, dan itu tidak apa-apa, mereka berani keluar dari zona nyaman untuk mencoba dan terus mencoba hingga akhirnya mereka berhasil dan meraih keberhasilan. 

Tapi, banyak orang yang tidak berpikir seperti itu. Misalkan, banyak orang yang berpikir sangat berisiko untuk memulai bisnis, sulit untuk mengubah mencoba keluar dari pekerjaan yang telah kamu lakukan karena ancaman dipecat atau tidak akan punya pendapatan bulanan.

Memang benar semua resiko dan ancaman itu akan ada, tetapi jangan ragu untuk mencobanya.

Pastikan juga kamu telah melakukan perhitungan dan persiapan yang matang untuk melakukan sesuatu yang beresiko tersebut, sehingga jika gagal kamu tidak akan merasa terpuruk namun malah bersemangat untuk mencobanya kembali hingga berhasil.

Mentalitas seperti ini membuat mereka tetap di tempat yang sama selama bertahun-tahun.

Tapi, memang ada pekerjaan yang menawarkan kamu dibayar cukup lumayan serta tunjangan dan fasilitas lainnya, namun jika kamu mencoba keluar dari zona nyaman, tidak akan menjamin atau menggantikan semua yang telah kamu dapat. Pada akhirnya, semua itu pilihan, pilihan apakah kamu cukup berani mencoba sesuatu atau kesempatan menuju lebih baik.

Ada pengorbanan, mungkin kamu harus belajar lagi banyak hal untuk bisa melangkah lebih jauh dari yang biasa kamu lakukan.

3. Menyalahkan orang lain daripada introspeksi diri

Pernahkah kamu menemui orang yang berpikiran seperti ini, “Saya terlahir dalam kondisi yang tidak memungkinkan saya untuk maju, pemerintah tidak membantu saya, saya punya terlalu banyak masalah”.

Sangat mudah untuk menggerutu atau menyalahkan orang lain atas masalah yang kamu alami daripada mengakui bahwa kamu sendiri yang tidak ingin atau berusaha untuk maju.

Kebanyakan orang yang bermental tidak ingin kaya selalu berpikiran selalu benar dan akhirnya tetap sengsara daripada berusaha dan menyadari bahwa mereka sebetulnya memiliki kekuatan dan kesempatan.

Penulis aliran Self Improvement terkenal yakni Mark Mason pernah menulis dalam bukunya ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’.

Dalam bukunya tersebut, ada catatan yang sangat penting untuk digaris bawahi yakni bagaimana seseorang dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan cara yang cukup mudah sebenarnya, yakni menerima dan mengakui bahwa masalah hidup yang tengah dialami disebabkan oleh diri kita sendiri daripada orang lain.

4. Lebih baik menjadi orang pelit daripada menjadi orang yang menang

Kebanyakan orang memilih untuk tidak kehilangan uang mereka daripada mendapatkan lebih banyak uang.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Kahneman dan Tversky, orang akan bereaksi lebih kuat dan luar biasa jika datang rasa sakit dan kehilangan daripada ketika kondisi mereka sedang senang atau baik-baik saja.

Masalahnya adalah, kamu terlalu terobsesi takut kehilangan uang dan pada akhirnya kamu tidak memenangkan apa pun.

Kita ambil contoh, dewasa ini akan banyak kita temui, orang-orang yang tidak mau menggunakan Rp 1 juta untuk membeli saham atau memulai bisnis karena ‘mereka tidak mau kehilangan uang’, tetapi mereka merasa santai saja ketika pergi ke restoran mewah atau berbelanja ke mall hingga menghabiskan uang Rp 2-5 juta.

“Tidak mempermasalahkan kehilangan dapat mencegah kita dari penderitaan, tetapi juga dapat meningkatkan peluang kita” Melissa Chu

Kita bisa mendapatkan banyak peluang jika kita berhenti memikirkan apa yang bisa hilang daripada menganalisis kemungkinan keuntungan yang akan dihasilkan oleh bisnis atau investasi.

Kita ambil contoh kembali, ada seseorang membeli sebuah tanah di sebuah area yang masih sepi namun diprediksi akan ramai pada 2-5 tahun mendatang, harga tanah tersebut dijual seharga Rp 500 juta.

Banyak orang mengolok-olok orang tersebut karena mereka berpikir pada akhirnya orang yang membeli tanah tersebut akan kehilangan uangnya.

Namun saat ini, tanah tersebut bernilai hampir Rp 2 miliar. Banyak orang yang tidak menyangka dan pesimis bahwa orang tersebut hanya akan mendapatkan kerugian karena membeli tanah yang sepi dan cukup mahal pada saat itu, tetapi orang itu tetap teguh pada pendiriannya dan tahu apa yang akan terjadi sehingga menghasilkan lebih banyak uang pada akhirnya.

5. Berpikir peluang bisnis adalah penipuan

Tentu saja, memang ada banyak bisnis palsu yang beredar di pasar, dan kamu harus berhati-hati di mana kamu menaruh uang. Tetapi, bukan berarti menghentikan kamu untuk belajar dan mencoba peluang investasi baru.

Mengambil risiko bukan berarti masuk ke bisnis secara membabi buta dan kemudian mengharapkan hasil yang bagus.

Sebaliknya, dengan menggunakan metode pendekatan risiko, perencanaan yang cermat dan strategi akan mendasari kesuksesan berinvestasi atau membuat peluang bisnis yang baru.

Mengambil resiko yang diperhitungkan akan membantu kamu untuk membangun kekayaan dan membuat kamu pintar dengan setiap pengalaman.

Tidak semua peluang investasi atau bisnis adalah penipuan. Jangan berpikir bahwa kamu akan kehilangan uang hanya karena kamu tidak memahami sesuatu atau tidak seperti yang biasa kamu lakukan, hal tersebut tidak akan membuat kamu menjadi orang kaya atau sukses.

6. Tidak percaya diri

Ketika kamu tidak berhasil, bukan karena kamu tidak cukup baik atau tidak mempunyai bakat, tetapi karena kamu sendiri bahkan tidak pernah mencoba untuk menjadi baik.

Ingat! Ini bukan masalah bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak? Yang selalu menjadi permasalahan kebanyakan orang adalah rendahnya tingkat rasa penasaran (curiosity) untuk mencoba sesuatu yang baru dan belajar lebih giat lagi.

Banyak orang terlalu malas untuk bereksplorasi, mereka lebih senang menyalahkan diri mereka sendiri yang tidak memiliki kemampuan atau merayakan kelemahan mereka dengan bangga di depan banyak orang.

Jangan seperti itu! Jadilah orang yang percaya diri, berpegang teguh dan yakin bahwa segala usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil akhir.

7. Selalu berpikir bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang istimewa

Meskipun hak istimewa dapat menjadi aspek penting dan kunci menuju kesuksesan, tapi itu bukan satu-satunya hal yang diperlukan untuk menjadi kaya.

Tentu, menjadi istimewa membantu mencapai tujuan kamu lebih cepat atau lebih mudah, tetapi tahukah? Kamu dapat mencapai hasil yang sama tanpa memilikinya.

Mengapa Bill Gates, Steve Jobs, Mark Zuckerberg atau Jeff Bezos berhasil sukses? Karena mereka bersedia melakukan hal-hal yang tidak banyak orang lakukan.

Mereka akan berjuang melawan rintangan dan berkorban. Mereka tidak terbelenggu oleh ketakutan, ketidakamanan atau keraguan.

Mereka merasakan emosi itu lalu ‘meminumnya’ dan kemudian ‘menelannya’ ke dalam ‘kegelapan neraka’. Mereka termotivasi oleh pencapaian, bukan kebanggaan.

Kesombongan hanya akan memakan kesucian kerja keras dan impian. Jika mereka jatuh, mereka akan bangun. Jika mereka dipukuli, mereka akan memukul kembali.

Mereka tidak akan pernah berhenti menjadi lebih baik. Mereka tidak akan pernah menyerah, selamanya. Itu sebabnya mereka berhasil.

Hak istimewa tidak membawa kamu ke mana-mana. Ada jutaan orang dengan banyak peluang di depan mereka namun mereka memilih untuk tidak mengambilnya.

Kesimpulan

photoIlustrasi seseorang yang selalu berpikir bahwa orang sukses adalah orang yang istimewa. - (IST)

Meskipun ada banyak faktor mengapa ada orang bisa mencapai kekayaan sementara yang lain tidak mendapatkan apa-apa.

Yang paling penting adalah pola pikir. Dengan pola pikir yang benar, kamu akan bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai langkah-langkah menuju kaya.

Banyak orang tidak akan pernah kaya karena mereka tidak mau. Mereka merasa lebih mudah untuk mengeluh dan berasumsi bahwa mereka tidak akan pernah bisa melakukannya, daripada mulai bergerak dan bekerja melakukan sesuatu hingga meneliti bagaimana cara untuk mencapainya.

Kamu memiliki pilihan untuk melakukan sesuatu yang dapat mengubah nasib. Apa yang kamu lakukan dengan keputusan itu akan menentukan apakah kamu akan tumbuh dewasa atau tetap di tempat yang sama.

Editor : Noity

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI