Sukabumi Update

Jurnalis Kolombia yang Menginvestigasi Tambang Ilegal Tewas Ditembak

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang jurnalis Kolombia, Rafael Moreno, dibunuh dua pria bersenjata di kota bagian utara negara itu, Montelibano, pada Minggu tengah malam, 16 Oktober 2022. Pejabat polisi John Fredy Suarez mengatakan dua pembunuh yang mengendarai sepeda motor menembak mati Moreno di tempat umum.

“Kami tahu Moreno sedang melakukan beberapa investigasi atas pengaduan pidana dan disiplin,” demikian Yayasan Sosial Cordoberxia, pengawas hak asasi manusia, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pembunuhan Moreno seperti dikutip RTÉ, Senin, 17 Oktober 2022.

Mengutip tempo.co, Rafael Moreno adalah Pemimpin redaksi situs berita Voces de Cordoba di Montelibano, tempat ia dibunuh. Yayasan Sosial Cordoberxia menyatakan Moreno dibunuh setelah pemerintah menarik perlindungan terhadapnya meskipun ada ancaman pembunuhan.

Di halaman Facebook-nya, media itu menulis: "Mereka selamanya membungkam suara kebenaran.”

Bulan lalu, Moreno mengeluh pemerintah telah menarik petugas yang mengawalnya. Moreno telah menyelidiki, antara lain, tuduhan tambang ilegal di tanah milik seorang senator di mana bahan-bahan yang diekstraksi digunakan untuk pekerjaan umum.

Pedro Vaca, pelapor khusus Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika untuk kebebasan berekspresi, mengutuk pembunuhan Moreno di Twitter. “Telah dilaporkan bahwa skema perlindungannya ditarik. Ini mengutamakan tugas untuk menyelidiki dan menghukum mereka yang bertanggung jawab," kata dia.

Kejaksaan Kolombia telah mengumumkan pembentukan tim investigasi khusus untuk menangani kasus ini. Menurut Yayasan Kebebasan Pers Kolombia, kekerasan terhadap jurnalis di negara itu telah meningkat, dengan hampir 770 jurnalis menjadi korban beberapa bentuk penyerangan pada 2021.

Pada Agustus lalu, dua jurnalis ditembak mati oleh penyerang di kota utara negara itu, Fundacion yang berada di pantai Karibia. Dengan demikian, sudah 10 jurnalis yang tewas di Kolombia sejak perjanjian damai dengan pemberontak sayap kiri FARC ditandatangani pada 2016.

Sumber: Tempo.co

#SHOWRELATEBERITA

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI