Sukabumi Update

Ramalan 2023 Eks Pemimpin Rusia, Elon Musk Jadi Presiden dan Jerman-Prancis Perang

Ramalan 2023 Eks Pemimpin Rusia Dmitry Medvedev. | (Sumber : Twitter/@MedvedevRussiaE).

SUKABUMIUPDATE.com - Dmitry Medvedev merupakan mantan presiden Rusia dan sekutu dekat Vladimir Putin, telah meramalkan apa yang akan terjadi di tahun 2023. Beberapa yang ia diprediksi bakal kejadian di tahun depan adalah Elon Musk jadi presiden hingga perang Jerman vs Prancis.

Loyalis utama Vladimir Putin itu membagikan daftar prediksinya untuk 2023 di akun Telegram dan Twitter pribadinya. Dalam keterangannya, dia juga meramalkan Inggris akan bergabung kembali dengan UE, yang pada gilirannya akan runtuh.

Menanggapi perkiraan dia akan muncul sebagai presiden AS, Musk, bos Tesla yang sekarang memiliki Twitter, membalas Medvedev dengan mencuitkan "Epic thread!!", meskipun dia juga mengkritik beberapa prediksi.

Baca Juga: Resep Shashlik, Sate Khas Rusia Cocok untuk Hidangan Malam Tahun Baru 2023

Medvedev memuji Musk di masa lalu karena mengusulkan Ukraina menyerahkan wilayah ke Rusia dalam kesepakatan damai, seperti dilansir dari Tempo.co.

Medvedev, saat ini duduk di Kremlin sebagai wakil kepala dewan keamanan penasehat Putin. Dia menjabat sebagai presiden selama masa empat tahun ketika Putin memegang jabatan perdana menteri.

Eks presiden Rusia tampaknya telah melihat keberuntungan Kremlin ada di pihaknya. Pada Senin, 26 Desember 2022, dia menyebut bahwa dia sekarang akan menjabat sebagai wakil Putin di sebuah badan yang mengawasi industri militer.

Baca Juga: Jokowi Yakin Elon Musk Tertarik Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia

Sejak invasi Rusia Ukraina pada 24 Februari, Medvedev telah menemukan kembali dirinya sebagai pembawa pesan, dengan membingkai konflik dalam istilah apokaliptik dan religius, hingga menyebut Ukraina sebagai "kecoak" dalam bahasa yang menurut Kyiv secara terbuka genosida.

Pekan lalu dia melakukan kunjungan luar negeri yang jarang ke China dan mengadakan pembicaraan tentang kebijakan luar negeri dengan Presiden Xi Jinping.

Ilmuwan politik Vladimir Pastukhov mengatakan bahwa persona publik Medvedev yang baru terbuka tampaknya mendapat dukungan dari bosnya.

Baca Juga: 2 Orang Tewas Kena Rudal Rusia di Desa Przewodow, Ini Himbauan KBRI untuk WNI di Polandia

"Postingan Telegram Medvedev telah menemukan setidaknya satu pembaca, dan memang seorang pengagum: Putin," tulis Pastukhov, seorang profesor ilmu politik di London's University College London, menulis di Telegramnya sendiri.

Sumber: Tempo.co (Reuters)

Editor : Ikbal Juliansyah

Tags :
BERITA TERKAIT