Sukabumi Update

ISIS Ledakkan Bom di Gereja Kongo, Mayat Anak-anak Tergeletak di Tanah

(Foto Ilustrasi) ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom selama kebaktian Minggu di sebuah gereja Protestan di kota Kasindi, Kongo timur. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom selama kebaktian Minggu di sebuah gereja Protestan di kota Kasindi, Kongo timur. Pernyataan itu diungkapkan kelompok ISIS melalui akun Telegramnya, Minggu, 15 Januari 2023.

Mengutip tempo.co, sedikitnya lima orang tewas dan 15 lainnya luka-luka dalam serangan bom di kota Kasindi yang terletak di perbatasan dengan Uganda. Seorang juru bicara militer mengatakan serangan selama kebaktian kemarin itu kemungkinan dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), sebuah kelompok militan Uganda yang setia kepada ISIS.

"Terlepas dari tindakan pengamanan yang dilakukan, indikasi pertama menunjukkan bahwa ADF-lah yang berada di balik serangan bom ini," kata Anthony Mualushay melalui telepon.

ADF tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar. Pihaknya belum mengeklaim bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.

Baca Juga: Bom Mobil di Somalia Tewaskan 35 Warga, Satu Keluarga Kehilangan 8 Orang

"Saya baru saja kembali dari tempat kejadian, di mana saya melihat mayat anak-anak di tanah," kata warga Kasindi Alain Kitsa melalui telepon, menggambarkan suasana kota yang tegang.

Serangan ini merupakan pertama kalinya oleh ADF yang menargetkan kota Kasindi. Kelompok tersebut meningkatkan serangan di wilayah Kasindi sejak 2014, menurut administrator teritorial setempat, Charles Omeonga kepada Reuters. Dia memperkirakan korban tewas setidaknya 10 orang.

Kasindi berada di provinsi tempat pasukan Kongo dan Uganda melancarkan kampanye melawan ADF, yang dimulai sebagai pemberontakan di Uganda namun telah berbasis di Kongo sejak akhir 1990-an.

Kelompok ADF telah berjanji setia terhadap ISIS pada pertengahan 2019. Mereka dituduh membunuh ratusan penduduk desa dalam penggerebekan yang sering terjadi selama dua tahun terakhir.

Sumber: Reuters via Tempo.co

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT