Sukabumi Update

Sedekah Berujung Maut: 11 Warga Tewas Berebut Makanan, Panik dan Terinjak-injak

Ilustrasi. Sedekah Berujung Maut: 11 Warga Tewas Berebut Makanan, Panik dan Terinjak-injak (Sumber : pixabay.com/@AntonioCansino)

SUKABUMIUPDATE.com - Bulan suci Ramadan kerap menjadi waktu berbagi guna menjemput keberkahan sang empunya, Allah SWT. Namun apa jadinya jika niat baik berbagi di bulan Ramadan justru berujung maut.

Selama bulan Ramadan di Kota Karachi, Pakistan, pejabat kesehatan telah melaporkan sedikitnya 11 orang meninggal dunia, dikutip via Tempo. Sedekah berujung maut ini terjadi akibat mereka berdesakan dan berebut bantuan makanan.

Insiden Sedekah berujung maut ini adalah satu diantara banyaknya kejadian serupa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Seperti diketahui, negara itu kini tengah dilanda krisis ekonomi.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Studio Foto di Sukabumi Lengkap Alamat dan Harganya

Fida Janwari, seorang perwira polisi senior di lingkungan Kota Baldia di Karachi barat, mengatakan insiden terjadi ketika para wanita miskin dengan anak-anak berbondong-bondong mendatangi sebuah pabrik yang membagikan sedekah.

"Kepanikan melanda dan orang-orang mulai berlarian sehingga banyak yang jatuh terinjak-injak," katanya, dikutip via Tempo, Senin (10/4/2023).

Jenazah enam wanita dan tiga anak dibawa ke rumah sakit negara bagian Abbasi Shaheed, kata juru bicara Muhammad Farraukh. Seorang pejabat LSM Penyelamat mengatakan bahwa dua jenazah tambahan dikirim ke rumah sakit lain di kota itu.

Baca Juga: Sinopsis Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba Season 3, Tayang April 2023

Asma Ahmed (30 tahun), mengatakan nenek dan keponakannya termasuk di antara yang tewas.

“Setiap tahun kami datang ke pabrik untuk zakat,” katanya, menggunakan istilah Islam untuk Sedekah.

“Mereka mulai memukuli para wanita dengan pentungan dan mendorong mereka,” tambah Ahmed.

“Ada kekacauan di mana-mana. Mengapa mereka memanggil kita jika mereka tidak bisa mengaturnya?" ujarnya.

Baca Juga: Tol Bocimi Seksi 2 Gratis, Cek Titik Macet Mudik Lebaran 2023 di Sukabumi

Janwari mengatakan tiga karyawan pabrik ditangkap setelah gagal memberi tahu polisi tentang acara donasi untuk mengatur pengendalian massa.

Pekan lalu, pada hari pertama Ramadan, satu orang tewas dan delapan lainnya terluka ketika massa menyerbu pembagian tepung di barat laut Pakistan. Ribuan orang memadati pusat-pusat distribusi tepung yang didirikan di seluruh Pakistan.

Pemberian bantuan itu adalah bagian dari upaya pemerintah Pakistan dalam meringankan dampak inflasi, yang mencapai 30 persen lebih yang merupakan angka tertinggi dalam 50 tahun terakhir.

Baca Juga: Hati-Hati! Minta Uang THR Secara Paksa Bisa Kena Hukum Pidana

Hingga berita ini ditayangkan, belum jelas apakah insiden maut pada Jumat itu terjadi di tempat yang dikelola pemerintah atau swasta.

Sedikitnya lima orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam beberapa pekan terakhir di sejumlah lokasi di sejumlah provinsi lain di Pakistan. Ribuan karung tepung juga dijarah dari truk-truk dan tempat-tempat distribusi.

Insiden-insiden itu menunjukkan masyarakat putus asa mesti menanggung beban hidup yang melonjak. Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya nilai mata uang Pakistan dan pencabutan subsidi yang telah disetujui oleh Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pencairan bantuan pinjaman.

Harga-harga kebutuhan pokok di negara itu melonjak, misalnya harga tepung yang meroket lebih dari 45 persen dalam setahun terakhir. Pemerintah Pakistan telah meluncurkan program distribusi tepung bagi jutaan keluarga yang membutuhkan selama bulan suci Ramadan.

SUMBER: TEMPO.CO | REUTERS | AL ARABIYA

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT