Sukabumi Update

OISA Dibentuk Untuk Mempelajari Fenomena Patung Maria Menangis Darah

Sebuah lembaga yang disebut sebagai Observatorium Internasional tentang Penampakan Maria dan Fenomena Mistis (OISA) untuk mempelajari fenomena patung Bunda Maria menangis darah. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah lembaga yang disebut sebagai Observatorium Internasional tentang Penampakan Maria dan Fenomena Mistis (OISA) telah dibentuk di Roma untuk mempelajari dugaan fenomena patung Maria dan fenomena supernatural lainnya di Gereja Katolik.

OISA ini didirikan pada bulan April dan merupakan bagian dari Akademi Maria Internasional Kepausan.

Mengutip dari Catholic Herald, observatorium ini bertujuan salah satunya untuk meneliti dugaan penampakan patung Bunda Maria menangis darah yang tampak pada patung dan gambar Maria, dimana keasliannya fenomena tersebut belum dinyatakan oleh otoritas berwenang.

Suster Daniela del Gaudio, seorang suster Fransiskan dari Immaculate Heart of Mary menjelaskan tentang tugas dari OISA ini.

Baca Juga: 5 Fakta Kecelakaan Kereta di India yang Tewaskan 288 Orang

“Tugas observatorium bukanlah untuk menilai atau campur tangan dalam dugaan penampakan atau fenomena, tetapi untuk mempelajari bagaimana peristiwa ini terjadi dan untuk memberikan informasi dan dukungan kepada para uskup dari berbagai keuskupan yang perlu melakukan penyelidikan di bidang ini,” katanya dalam konferensi pers bulan Mei lalu, seperti dilansir majalah Italia Famiglia Cristiana via Catholic Herald, Minggu, (4/6/2023).

Seorang uskup diosesan bertanggung jawab untuk memberikan pengakuan resmi atas penampakan yang terjadi atau sedang terjadi di keuskupannya menurut proses dan kriteria khusus yang digariskan oleh Vatikan. Komisi keuskupan juga akan dilibatkan.

Salah satu kriteria terpenting untuk menyetujui penampakan, kata Del Gaudio, menurut Famiglia Cristiana, adalah “konsistensi pesan yang disampaikan oleh para visioner atau para visioner dengan pesan wahyu publik yang terkandung dalam Kitab Suci.” katanya.

Baca Juga: Cerita Bahagia Wanita Asal Indonesia Bu Yohana Menjadi Sopir Bus di Amerika

Dia menjelaskan penampakan Maria tidak memperkenalkan wahyu baru; mereka membawa aktualisasi Injil yang berbuah secara rohani dalam sejarah manusia.

Observatorium baru akan mengambil pendekatan multidisiplin untuk mempelajari penampakan Maria dengan para sarjana dari bidang sosiologi, budaya, psikologi, kedokteran, dan teologi.

Observatorium tersebut memulai aktivitasnya pada 15 April dan berkantor pusat di kantor Akademi Marian Internasional Kepausan di Roma.

Kepala akademi, Pastor Stefano Cecchin, OFM, mengatakan kepada surat kabar Vatikan L'Osservatore Romano bahwa “penting untuk memberikan kejelasan, karena seringkali pesan yang dituduhkan (dari dugaan penampakan Maria) menimbulkan kebingungan, menyebarkan skenario apokaliptik yang mencemaskan atau bahkan tuduhan. melawan paus dan Gereja.” kata Stefano Cecchin.

Baca Juga: Investigasi Global Buktikan Ekspor Pasir Laut Merusak Lingkungan dan Melanggar HAM

Ia menambahkan bagaimana mungkin Maria, Bunda Gereja, merusak integritasnya atau menabur ketakutan dan perlawanan,” katanya.

Salah satu tujuan dari kelompok tersebut adalah membentuk komisi nasional, atau cabang, dari observatorium di berbagai tempat di seluruh dunia, katanya.

Observatorium juga memiliki rencana untuk memberikan pelatihan kepada media dan keuskupan tentang bagaimana menangani dugaan penampakan atau fenomena lainnya.

Sumber: Catholic Herald

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT