Sukabumi Update

Lagi, Ledakan di Pakistan Lukai 13 Orang

SUKABUMIUPDATE.COM - Ledakan bom di pinggir jalan dengan sasaran kendaraan petugas keamanan melukai 13 orang, Kamis, di bagian barat daya Pakistan, Kota Quetta, kata petugas dan media setempat.

Beberapa hari sebelumnya, aksi bom bunuh diri di rumah sakit juga menewaskan 74 orang, sebagian besar korban adalah pengacara.

Menteri Dalam Negeri Safaraz Bugti mengatakan, bom rakitan menyasar personel polisi pengantar seorang hakim yang tak terluka dalam serangan di kota perbatasan tersebut.

"Mobil itu milik hakim yang tengah melintas, tetapi saya menduga sasaran serangan adalah polisi," ujarnya ke televisi Pakistan.

"Bom dengan pengendali memiliki bahan peledak seberat tiga sampai empat kilogram. Saya pikir serangan itu merupakan aksi pengecut yang tak akan menyurutkan tujuan kita," kata Bugti.

Pengawas Kesehatan Abdul Rehman Miankhel mengatakan 13 orang terluka, empat di antaranya adalah petugas keamanan. Korban tengah dirawat di Rumah Sakit Umum, tempat yang sempat diserang aksi bunuh diri, Senin (8/8).

Penyiar Geo TV mengingatkan pemirsa untuk tidak berkumpul di Jalan Zarghoon, pusat Quetta karena khawatir akan memancing serangan bom seperti yang terjadi pada Senin (8/8).

Serangan itu menyerang banyak pengacara yang berkumpul di rumah sakit untuk melayat kepala asosiasi Baluchistan yang tewas ditembak.

"Pertolongan mesti diberikan, dan warga tak perlu panik berkerumun di tempat kejadian karena teroris kini cukup barbar menyasar warga yang tengah berkumpul seperti ini," kata penyiar.

Bom bunuh diri di rumah sakit pada Senin merupakan serangan paling mematikan di Pakistan tahun ini.

Aksi itu diklaim oleh faksi dalam Taliban Pakistan, Jamaat-ur-Ahrar dan pegaris keras IS yang kerap berusaha merekrut anggota dari Pakistan dan Afghanistan.

Warga Quetta cukup banyak disasar sebagai korban. Quetta merupakan ibukota Provinsi Baluchistan, tempat terjadinya banyak aksi kekerasan, terkait dengan dengan pemberontakan kaum separatis, tetapi diyakini juga terkait dengan tensi sektarian yang meningkat dan tingginya kasus kejahatan.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI