Sukabumi Update

Panik, Cerita WNI Asal Sukabumi Rasakan Gempa Taiwan di Lantai 14 Apartemen Taipei

Salah satu apartemen di Taipe, Taiwan | Foto : Ilustrasi

SUKABUMIUPDATE.com - Gempa hebat mengguncang Taiwan dengan kekuatan 7,4 pada Rabu pagi, 3 April 2024. Konon, dalam riwayat gempa Taiwan, gempa kali ini adalah yang terkuat dalam 25 tahun terakhir.

Seorang perempuan buruh migran asal Sukabumi, Jawa Barat, Honey Oktofiani (24 tahun) yang bekerja di Kota Taipei, menceritakan saat perisitiwa gempa mengguncang.

Menurut Honey, saat gempa terjadi sekitar pukul 08.00 pagi, waktu setempat, ia bersama seluruh penghuni rumah di lantai 14 sebuah apartemen sangat kaget, lantaran saat itu belum waktunya bekerja, dan semua masih tertidur.

Saking kagetnya, kata dia, hampir saja ia loncat ke bawah dari tempat tidurnya yang harusnya menggunakan tangga untuk turun.

Kata Honey, gempa yang dirasakan di Taipei mungkin sekitar 5 magnitudo, karena antara titik pusat gempa yang berada di kota Hualien dengan tempat ia tinggal jaraknya sangat jauh, membutuhkan sekitar 4 jam perjalanan.

Baca Juga: Huruf 'H' Sempat Hilang Karena Rusak, Dispar Siap Perbaiki Landmark Karanghawu Beach

Baca Juga: PVMBG Ungkap Lokasi Longsor Tol Bocimi Masuk Zona Rentan Gerakan Tanah

"Kaget lah pak, mana kamar saya posisinya diatas. Barang-barang dirumah pada bergoyang, dan semua pajangan berjatuhan dan pecah," kata Honey kepada sukabumiupdate.com melalui aplikasi perpesanan, Kamis (4/4/2024).

"Alhamdulillah, disekitar saya bekerja tidak ada kerusakan bangunan, juga tidak ada korban jiwa," ungkapnya. 

Honey yang baru bekerja di Taipei sejak Desember 2023 itu pun mengaku bahwa aktivitas gempa bumi di Taiwan memang sering terjadi, namun skalanya tidak terlalu besar, antara 2 sampai 3 magnitudo. Dan kali ini gempa terbesar yang ia rasakan.

"Sesudah itu saya langsung kontak dengan keluarga di Lembursitu Sukabumi dan mengabarkan tidak terjadi hal yang mengkhawatrikan," ucap dia.

Ia pun mengatakan, kabar teman-temannya dari Indonesia dalam kondisi baik. "Saya cuman tahu orang-orang Sukabumi, teman-teman yang berangkat bareng, ada di daerah Taoyuan dan Taichung, semua aman. Selebihnya saya tidak tahu," pungkasnya. 

Sebelumnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Sukabumi, Kastini (32 tahun), melaporkan kondisi terkini dampak gempa bumi berkekuatan Mw7.3 yang dimutakhirkan menjadi Mw7.4 di Taiwan pada Rabu pagi (3/4/2024) waktu setempat.

Menurut Kastini, pusat gempa berada sekitar 11 mil dari Kota Hualien, Taiwan. Berdasarkan survei geologi Amerika Serikat, kata Kastini, getaran mengguncang seluruh pulau di wilayah Taiwan dan meruntuhkan bangunan. Gempa susulan pun disebut masih terus terjadi.

Kastini mengatakan hingga pukul 11.14 waktu Taiwan, gempa susulan masih mengguncang Kota Hualien. Kastini sendiri berada di Kota Tainan atau berjarak sekitar enam jam ke Kota Hualien. Menurutnya, di kota tempat dia tinggal saat ini kondisi sudah cukup aman.

"Tapi di Hualien masih ada gempa susulan dalam waktu 5 sampai 10 menit," kata dia melalui pesan WhatsApp kepada sukabumiupdate.com.

Baca Juga: BMKG Pastikan Gempa Taiwan M 7,3 Tidak Berpotensi Tsunami untuk Wilayah Indonesia

Baca Juga: Penampakan Mobil yang Terperosok Masuk Lubang Longsor Tol Bocimi, Dievakuasi 2 Jam

Kota Hualien berada di dekat laut. Kastini menyebut di sana banyak tenaga kerja Indonesia (WNI), terutama yang bekerja sebagai Anak buah kapal (ABK). Berdasarkan informasi dari temannya di Kota Hualien, sementara ini para pekerja mengungsi ke tempat lebih aman.

"Di tempat saya bekerja gempa berkekuatan magnitudo (Mw) 7.2, sedangkan di Kota Hualien 7.4. Handphone saya terus bunyi dari pagi ada peringatan tsunami. Memang ada gempa susulan, tapi di Tainan kecil. Informasi terbaru Pulau Kura-kura di tengah laut terbelah menjadi dua bagian," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas subduksi lempeng di Palung Ryukyu (Ryukyu Trench) dengan mekanisme sesar naik (Thrust Fault).

Gempa tersebut menimbulkan tsunami kecil di laut Taiwan dan sekitarnya, tetapi tidak berdampak signifikan hingga wilayah Indonesia. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak percaya dengan berita bohong atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT