Sukabumi Update

Obama Cabut Bebas Visa Bagi Imigran Kuba

SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba pada Kamis, 12 Januari 2017.

"Warga Kuba yang mencoba untuk masuk ke Amerika Serikat secara ilegal dan tidak memenuhi syarat untuk bantuan kemanusiaan akan dikenakan pasal pelanggaran hukum AS," kata Obama dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir Independent pada 13 Januari 2017.

Kebijakan bebas visa bagi imigran Kuba dikenal dengan nama ”Wet Foot, Dry Foot”  tersebut, memungkinkan imigran dari Kuba memohon menjadi penduduk tetap selama setahun setibanya mereka di AS tanpa visa.

Pejabat administrasi senior mengatakan, penghapusan kebijakan yang akan segera berlaku secara efektif tersebut, dibuat setelah sesi diskusi sehubungan kebijakan imigrasi AS terhadap Kuba tertunda sekian lama.

Keputusan mencabut bebas visa bagi imigran Kuba juga bagian dari upaya Obama untuk mendesak Kuba menerima kembali warganya yang tingga di AS selama ini. AS dan Kuba diharapkan mengeluarkan pernyataan bersama berhubung hal itu dalam waktu dekat.

Pemerintah Kuba memuji langkah itu. Dalam pernyataan yang dibacakan di televisi negara, pemerintah menyebut penandatanganan perjanjian merupakan langkah penting dalam memajukan hubungan AS dan Kuba yang bertujuan untuk menjamin migrasi yang normal dan aman.

Menurut ketentuan perjanjian, Kuba telah setuju untuk menerima kembali penduduknya yang mencari suaka politik di AS. Dan proses deportasi itu akan berlangsung selama empat tahun.

Kebijakan Wet Foot, Dry Foot disahkan pada pada tahun 1995 oleh presiden Bill Clinton. Kebijakan ini dikeluarkan terkait kewarganegaraan penduduk Kuba yang anti terhadap pemerintahan mendiang Fidel Castro.

Hubungan antara AS dan Kuba terpuruk selama beberapa dekade semenjak periode Perang Dingin. Hubungan kembali membaik baru-baru ini setelah Obama dan Presiden Kuba Raul Castro menjalin hubungan diplomatik penuh dan membuka kedutaan besar di ibukota masing-masing pada 2015. Obama kemudian mengunjungi Havana Maret lalu, menjadikannya presiden pertama yang mengunjungi negara komunis itu dalam beberapa dekade terakhir.

Sumber: Tempo

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI