Sukabumi Update

Dijerat Korupsi, Menteri Kesehatan Australia Mundur

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Kesehatan Australia, Sussan Ley resmi mengundurkan diri pada hari Jumat, 13 Januari 2017  setelah dirinya  tersangkut skandal korupsi yang memalukan Perdana Menteri Malcolm Turnbull.

Ley berada dalam pengawasan sejak pekan lalu atas tuduhan menggunakan dana publik untuk melakukan perjalanan pribadi dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kunjungan ke kota wisata Gold Coast, tempat ia membeli sebuah apartemen mewah di tahun 2015.

Dalam surat pengunduran dirinya ke Turnbull, Ley mengatakan dia yakin dia telah mengikuti aturan yang melibatkan biaya dan kode etik menteri. Dia beralasan memutuskan untuk mengundurkan diri setelah mempermalukan pemerintah.

Pada Senin awal pekan ini, Ley dinyatakan mundur sementara, namun pada Jumat siang waktu Australia, PM Turnbull mengumumkan pengunduran diri Ley.

"Rakyat Australia berhak memilik politisi yang bersih dan menghabiskan uang pembayar pajak dengan hati-hati, memastikan setiap saat bahwa pengeluaran dalam pekerjaan mereka digunakan secara efisien dan efektif," kata Tumbull kepada wartawan di Sydney.

Dalam pengumuman tersebut Turnbull tidak mengomentari hasil penyelidikan, namun dia mengatakan, pemerintah akan membentuk pengawas independen untuk memantau semua biaya di masa depan yang diajukan oleh anggota parlemen.

Seperti yang dilansir Channel News Asia pada 13 Januari 2017, pengunduran Ley dikatakan akan memaksa Turnbull melakukan perombakan kabinetnya untuk pertama kalinya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2015.

Turnbull mengatakan dia akan membuat pengumuman tentang perubahan susunan menteri minggu depan.

Posisi yang ditinggalkan Ley akan digantikan sementara waktu oleh Sekretaris Kabinet, Arthur Sinodinos,

Ley adalah pejabat tinggi yang pertama terlibat skandal korupsi di tengah meningkatnya dugaan bahwa beberapa menteri kabinet telah menyelewengkan dana perjalanan dinas untuk kegiatan pribadi.

Sistem politik Australia memungkinkan menteri untuk mengklaim biaya perjalanan untuk pasangan mereka untuk tujuan resmi, meskipun kritikus mempertanyakan legitimasi perjalanan.

Sumber: Tempo

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI