Sukabumi Update

Wow, Anggaran Militer 2018 Cina Jadi Rp 2500 Triliun

SUKABUMIUPDATE.com - Cina mengumumkan kenaikan anggaran belanja militer 2018 hingga 8,1 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Diyakini anggaran besar itu diperlukan untuk terus memodernisasi program militer ambisius di tengah meningkatnya kekhawatiran keamanan negara itu.

Zhang Yesui, juru bicara Kongres Rakyat Nasional (NPC), mengatakan  anggaran pertahanan 2018 akan menjadi 1,11 triliun yuan atau setara Rp2500 triliun.

Angka belanja yang meningkat tersebut memicu pengetatan pengawasan di seluruh dunia yang menduga Cina akan terus mengembangkan berbagai kemampuan militer baru, termasuk jet tempur siluman, kapal induk dan rudal anti-satelit.

Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, mengatakan dalam sebuah pidato di sesi pembukaan parlemen pada Senin, 5 Maret 2018, bahwa negaranya akan memajukan semua aspek pelatihan militer dan kesiap-siagaan perang, dan dengan tegas dan tegas melindungi kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan nasional.

"Dihadapkan dengan perubahan besar dalam lingkungan keamanan nasional kepemimpinan mutlak militer oleh Partai Komunis yang berkuasa harus diobservasi, dan persatuan antara pemerintah dan militer serta rakyat dan militer harus selalu kuat," kata Li Keqiang, seperti dilansir Reuters pada Senin, 5 Maret 2018.

Menurut Li, peningkatan belanja pertahanan 2018 diakui terjadi karena adanya pertumbuhan ekonomi Cina yang mencapai 6,9 persen tahun lalu, percepatan pertama pertumbuhan tahunan sejak 2010.

Tahun lalu, belanja pertahanan ditetapkan meningkat hanya 7 persen, menjadi 1,044 triliun yuan sekitar seperempat dari pengeluaran pertahanan Amerika Serikat yang diusulkan untuk tahun ini. Pada 2016, tumbuh sebesar 7,6 persen.

Namun, Cina tidak memberikan rincian bagaimana mengalokasikan anggaran pertahanannya. Ini menyebabkan negara tetangga dan kekuatan militer lainnya mengeluh bahwa kurangnya transparansi di Beijing telah menambah ketegangan regional.

Pengumuman anggaran China datang saat Presiden Xi Jinping, panglima tertinggi angkatan bersenjata negara, fokus pada peningkatan kecanggihan dan jangkauan militer negara itu.

Diplomat senior Asia mengatakan angka pertahanan yang diumumkan Cina kemungkinan lebih kecil dari pengeluaran militer sebenarnya untuk Tentara Pembebasan Rakyat, angkatan bersenjata terbesar di dunia.

Pembentukan militer Cina telah menggetarkan saraf tetangga-tetangganya, terutama karena telah mengambil sikap yang semakin tegas dalam perselisihan teritorialnya di Laut Cina Timur dan Selatan dan di Taiwan, yang oleh Beijing diklaim sebagai bagian dari kedaulatannya.

Menaggapi itu, Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Yesui pada hari Minggu mengatakan belanja pertahanan Cina yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir itu, kurang dari negara-negara besar lainnya dan tidak akan mengancam siapapun.

Menurut laporan Independent Research Research Institute (SIPRI) mengenai perbandingan pengeluaran militer yang dikeluarkan tahun lalu, AS menghabiskan total anggaran sekitar tiga kali lipat dari Cina, dan sembilan kali lipat dari Rusia di posisi ketiga.

Sumber: Tempo

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI