Sukabumi Update

Banjir Bandang di Queensland, 500 Ribu Sapi Mati

SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras di kawasan utara Queensland, Australia, membuat Sungai Flinders melebar hingga 60 kilometer dan terlihat dalam foto satelit.

Biro Meteorologi setempat, seperti dilansir News pada Kamis, 14 Februari 2019, menyatakan,”Sungai Flinders mengalami banjir paling signifikan dalam 50 tahun terakhir.”

Aliran air banjir mengalir perlahan dari kawasan pedalaman di negara bagian itu ke arah Teluk Carpentaria. Bentuk geografis area itu memperbesar dampak banjir pada sungai.

Aliran air banjir yang berwarna kecoklatan juga terekam foto mengalir ke teluk yang berair jernih. Air sungai ini membawa berbagai puing, tanah, hingga bangkai hewan ternak. Saat ini, petugas masih menyalakan tanda bahaya banjir besar untuk kawasan ini.

Ahli meteorologi dari stasiun Sky News, Rob Sharpe, melaporkan ada sekitar 500 ribu hewan ternak tewas akibat banjir ini. Ini terjadi karena hewan ternak tidak sempat menyelamatkan diri ke daerah tinggi.

“Jumlah curah hujan sangat besar. Diatas 500 milimeter air menyebar di wilayah seluas 300 kilometer kali 200 kilometer. Curah hujan setahun turun dalam sepekan saja. Itu merupakan banjir rekor untuk Sungai Flinders,” kata Sharpe.

Saat ini, Sungai Flinders menjadi dataran banjir. “Ini menjadi sungai sangat besar yang mengalir ke arah teluk,” kata dia.

Bentuk geografis di Queensland membuat air banjir mengalir ke satu sungai ini saja sehingga melipatgandakan derasnya arus air banjir. Ini berbeda dengan daerah New South Wales yang memiliki banyak sungai untuk menyerap luapan air banjir.

Sungai Flinders melewati berbagai area datar yang ideal untuk tempat merumput bagi ternak sapi, yang menjadi ekspor ternak andalan bagi para peternak di Australia.

Para petani Queensland mempertimbangkan untuk melakukan penguburan hewan ternak massal. Militer juga akan dilibatkan dengan membawa mesin berat untuk membuang bangkai ternak yang sangat banyak itu. “Langkah berikutnya membuang bangkai ternak,” kata Mark Furner, menteri Pertanian Queensland, Australia, kepada media The Courier Mail.

Sumber: Tempo

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI