Sukabumi Update

Pentagon: Kecepatan Supersonik F-35 Singkat atau Lapisan Melepuh

SUKABUMIUPDATE.com -  Pejabat Pentagon di AS telah memperingatkan bahwa jet tempur F-35Angkatan Udara Britania Raya (RAF) senilai £100 juta (Rp 1,8 triliun) hanya dapat terbang dengan kecepatan supersonik untuk semburan singkat, atau lapisan siluman akan 'melepuh'.

Jet, yang juga telah dibeli oleh Angkatan Laut AS dan Korps Marinir itu beresiko 'kerusakan struktural' ketika mencapai kecepatan tertinggi mereka sekitar 1.200 mph, berpotensi menghambat kemampuan mereka untuk mencegat pesawat lain, menurut laporan oleh Departemen Pertahanan AS, sebagaimana dikutip Daily Mail, 13 Juni 2019.

Masalah 'serius' lain yang ditemukan dalam pengujian termasuk lonjakan tekanan kokpit yang dapat membuat pilot sakit sinus, hilangnya kontrol pada manuver tertentu, dan kesalahan sistem yang menyebabkan pesawat melaporkan masalah baterai dalam kondisi dingin.

Pesawat juga mengalami masalah dengan mode pencarian laut di radar dan dalam melakukan pendaratan vertikal selama cuaca panas, menurut dokumen yang diperoleh oleh Defense News. Tetapi masalah itu digambarkan sebagai 'masalah baru' oleh sumber pertahanan Inggris.

Kelemahan pada lapisan siluman, yang membuat pesawat tidak terlihat oleh radar dengan menyerap gelombang radio, terungkap menyusul tes pada 2011 ketika F-35B dan F-35C terbang dengan kecepatan antara 997 dan 1074mph.

Sebuah inspeksi pasca penerbangan menemukan 'gelembung dan melepuh' di permukaan salah satu jet, yang mendorong Lockheed Martin untuk memperbaiki masalah itu dengan memperkenalkan bahan baru yang tidak terlihat oleh radar.

Mail Online mendapati masalah ini pada empat dari 17 jet Inggris, yang saat ini berbasis di RAF Akrotiri di Siprus, di mana pengujian sedang berlangsung.

Selama uji coba Inggris, F-35 belum diuji dengan batas ekstrim yang sama seperti di AS, jadi tidak semua masalah yang sama telah dialami. Inggris berencana untuk membeli 138 F-35 sebagai bagian dari kesepakatan besar-besaran senilai £ 9,1 miliar (Rp 165 triliun).

Sebuah jet F-35A Jepang jatuh di Samudra Pasifik selama misi pelatihan pada bulan April, enam bulan setelah F-35B Amerika jatuh di South Carolina.

F-35 sedang diuji ketat di AS, di mana jumlah masalah mekanik paling serius telah berkurang dari 111 pada awal 2018 menjadi 13 pada Oktober - sembilan mempengaruhi varietas yang dimiliki Inggris. Jet-jet Inggris diperkirakan masih akan beroperasi pada akhir tahun meskipun ada cacat.

Seorang juru bicara Lockheed Martin mengatakan: "Masalah-masalah ini penting untuk diatasi, dan masing-masing dipahami dengan baik, diselesaikan atau dalam tahap menuju resolusi. "Kami telah bekerja secara kolaboratif dengan pelanggan kami, dan kami sepenuhnya percaya diri dalam kinerja F-35 dan solusi yang ada untuk mengatasi setiap item yang diidentifikasi."

Sumber: Tempo.co

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI