Sukabumi Update

Lockdown di India Dikhawatirkan Jadi Bencana Kelaparan

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang laki-laki dan beberapa ekor anjing liar terlihat berebut susu yang tumpah di sebuah jalan di Kota Agra, India. Dilansir dari tempo.co, kejadian ini sangat memprihatinkan menyusul diberlakukannya lockdown yang menjadi pukulan telak bagi area-area miskin di India.  

Dikutip dari ndtv.com, kejadian ini terjadi di Ram Bagh Chauraha, Agra, India, atau sekitar 6 kilometer dari Taj Mahal. Sebuah kontainer susu tumpah ke jalan pada pagi hari hingga nyaris memenuhi jalan. Sekawanan anjing liar ‘bergabung’ dengan seorang laki-laki yang menyendoki susu sebanyak mungkin ke sebuah kendi kecil miliknya.

India memberlakukan lockdown demi menekan penyebaran virus corona. Perdana Menteri India Narendra Modi memberlakukan lockdown selama 21 hari sejak bulan lalu, namun lockdown telah diperpanjang sampai awal Mei 2020.   

Lockdown di India hampir berlangsung selama dua bulan setelah India melaporkan kasus pertama COVID-19. Virus corona atau COVID-19 menyebar pertama kali di Kota Wuhan, Cina.

Lockdown telah menimbulkan kekhawatiran menjadi bencana kelaparan. Ratusan ribu para pekerja migran pulang kampung, bahkan banyak yang pulang berjalan kaki karena kendaraan tak beroperasi lantaran lockdown.

Organisasi Buruh Internasional atau ILO pada akhir pekan lalu mengatakan masyarakat India yang bekerja di sektor informal berisiko terperosok dalam kemiskinan selama krisis ini berlangsung.

Pemerintah India mengumumkan akan mengguyurkan bantuan langsung tunai dan makanan bersubsidi untuk membantu masyarakat miskin India. Namun beberapa orang yang diwawancara media dalam beberapa minggu terakhir menceritakan mereka belum menerima bantuan atau mungkin uang bantuan terlalu sedikit.

Beberapa orang ada yang mengaku kena pukul saat sedang antri bantuan pemerintah atau harus menunggu berjam-jam di bawah sinar matahari yang terik.

Di India, ada lebih dari 9 ribu kasus virus corona. Dari jumlah itu, lebih dari 300 pasien meninggal.  

 

Sumber : tempo.co

 

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI