SUKABUMIUPDATE.com - Wabah virus Corona telah menyebar ke sekitar dua ratus negara dengan lebih 127 ribu orang meninggal dunia akibat radang paru-paru yang dipicu virus itu.
Melansir dari tempo.co, data dari Johns Hopkins University menunjukkan hampir 2 juta orang terinfeksi virus ini dan jumlahnya terus bertambah di 185 negara.
Total jumlah korban meninggal akibat infeksi virus ini sekitar 127 ribu jiwa. Aljazeera melansir ada sekitar 470 ribu pasien yang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Di tengah wabah ini, sejumlah negara justru tidak melaporkan adanya wabah virus Corona di wilayahnya.
Negara itu seperti Kiribati, Lesotho, Kepulauan Marshal, Mikronesia, Nauru, dan Korea Utara. Lalu ada Palau, Samoa, Sao Tome and Principe, Kepulauan Salomon, Tajikistan, Tonga, Turkmenistan, Tuvalu, dan Vanuatu.
Pemerintah Korea Utara, misalnya, mengatakan negaranya menghadapi masalah kontruksi ekonomi akibat pandemi yang menyebar di sejumlah negara ini.
Namun, seperti dilansir ABC Net, media resmi pemerintah mengatakan,”Negara berhasil mempertahankan situasi sangat stabil anti-epidemi.”
Sejumlah foto yang dilansir media KCNA dari Korea Utara menunjukkan pemimpin tertinggi Kim Jong Un terlihat memimpin rapat Politbiro Partai Pekerja tanpa mengenakan masker pada akhir pekan lalu.
“Para peserta rapat juga tidak duduk berjauhan satu sama lain,” begitu dilansir ABC Net.
Pemerintah Tajikistan juga menyatakan negaranya bebas dari wabah virus Corona. Bahkan negara ini mengatakan akan menggelar pertandingan sepak bola pada musim 2020 – 2021. Pertandingan telah dimulai pada 4 April 2020.
Namun, sejumlah kalangan mencurigai beberapa kasus kematian yang terjadi di negara di Asia tengah ini. Misalnya, seorang lelaki berusia 60 tahun di sana meninggal dunia dengan diagnosa terkena penyakit pneumonia.
Belakangan, radio setempat yaitu Radio Ozodi mengatakan distrik tempat lelaki itu meninggal menjalani proses karantina. Namun, pemerintah belum menyatakan secara resmi adanya wabah virus Corona di sana.
Sumber : tempo.co
Editor : Muhammad Gumilang Gumilang