Sukabumi Update

20 Staf Presiden Afganistan Diduga Tertular Corona dari Dokumen

SUKABUMIUPDATE.com - Sumber pemerintahan mengatakan 20 staf yang bekerja di Istana Kepresidenan Afganistan dinyatakan positif virus Corona setelah dilakukan tes.

Dilansir dari tempo.co, Presiden Ashraf Ghani diisolasi dan dibatasi kontaknya dari staf komunikasi digital, menurut sumber.

Sebuah dokumen resmi yang dikirim ke Istana Kepresidenan di Kabul diduga telah menginfeksi staf, banyak dari mereka mulai merasa tidak sehat dan dites awal bulan ini, menurut seorang pejabat kesehatan senior.

"Dokumen yang terkontaminasi dikirim ke kantor di dalam istana dari departemen pemerintah yang lain dan yang terkait dengan cara karyawannya menentang," kata pejabat yang tidak setuju dengan namanya, dikutip dari Reuters, 20 April 2020.

"Beberapa staf masih bekerja di kantor mereka ketika hasilnya keluar, dan kami harus mengkarantina mereka dan keluarga mereka, tetapi jumlahnya bisa lebih tinggi," ujar pejabat tersebut.

Sediq Sediqqi, juru bicara Ashraf Ghani, mengatakan Komisi Layanan Sipil telah meminta pegawai pemerintah untuk tinggal di rumah sebelum tes dilakukan dan perintah tersebut telah diperpanjang selama tiga minggu.

Sebuah sumber pemerintah mengatakan bahwa Ghani, yang di masa lalu mengatakan dia menderita masalah kesehatan yang berkaitan dengan perutnya, telah membatasi kontak dengan staf, melakukan sebagian besar pertemuan melalui panggilan konferensi video, dan hanya bertemu segelintir orang di lingkaran dalamnya secara pribadi.

Afganistan, yang menghadapi krisis pangan dan obat-obatan ketika berjuang melawan Taliban berlanjut, telah mencatat 933 kasus positif virus corona pada hari Sabtu.

Tiga puluh orang telah meninggal karena virus tetapi pejabat kesehatan mengatakan jumlah kasus kemungkinan akan jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena pengujian terbatas.

Kementerian Kesehatan Afganistan memperingatkan jika tidak ada tindakan pencegahan virus Corona, Afganistan sedang menuju bencana dan jutaan orang akan terinfeksi.

Sumber: Tempo.co

Editor : Budiono

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI