Sukabumi Update

Warga AS Minum Disinfektan untuk Tangkal Corona, CDC Beri Pedoman

SUKABUMIUPDATE.com - Laporan baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengindikasikan bahwa masih ada orang Amerika memasukkan disinfektan rumah tangga termasuk pemutih ke dalam tubuh mereka karena mereka percaya praktik semacam itu dapat menangkal virus corona. Tindakan pencegahan itu adalah tidak efektif dan berbahaya.

Studi yang diposting oleh CDC Jumat, 5 Juni 2020, itu mengeksplorasi seberapa banyak 502 partisipan mengetahui tentang disinfektan dan bertanya bagaimana subyek menggunakan produk tersebut untuk menghentikan penyebaran pandemi mematikan yang telah menewaskan lebih dari 110.000 orang Amerika.

"Praktek-praktek ini menimbulkan risiko kerusakan jaringan yang parah dan cedera korosif dan harus benar-benar dihindari," kata laporan CDC itu sebagaimana dikutip New York Daily News, Jumat, 5 Juni 2020.

"Meskipun efek kesehatan yang merugikan yang dilaporkan oleh responden tidak dapat dikaitkan dengan keterlibatan mereka dalam praktik berisiko tinggi, hubungan antara praktik berisiko tinggi ini dan efek kesehatan yang dilaporkan menunjukkan perlunya pesan publik mengenai praktik pembersihan dan disinfeksi yang aman dan efektif yang ditujukan untuk mencegah transmisi SARS-CoV-2 di rumah tangga. "

Kekhawatiran tentang konsumsi produk pembersih rumah tangga melonjak pada bulan April ketika Presiden Trump berspekulasi selama konferensi pers bahwa disinfektan dapat digunakan untuk membersihkan paru-paru orang yang terinfeksi Covid-19.

Menurut CDC, 4 persen dari mereka yang disurvei, 20 orang, mengakui bahwa mereka minum atau berkumur dengan larutan rumah tangga termasuk pemutih. Sebanyak 18 persen partisipan mengaku telah menggunakan bahan pembersih pada kulit mereka. Hampir 10 persen asap yang dihirup berasal dari disinfektan rumah tangga yang berpotensi beracun.

Usia rata-rata responden survei adalah 46, dengan subjek mulai dari 18 hingga 86 tahun. Mereka yang disurvei datang dari seluruh negeri dan cenderung sedikit perempuan.

CDC mengatakan 63 persen responden diidentifikasi sebagai kulit putih non-hispanik, 16 persen adalah kulit hitam, 12 persen adalah kulit hitam non-hispanik, dan 8 persen adalah multiras atau ras dan etnis lain.

CDC memberikan pedoman yang aman. "Pesan pencegahan Covid-19 harus terus menekankan pada praktik berbasis bukti dan aman seperti sering cuci tangan dan sering membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering tersentuh," kata laporan itu.

sumber: tempo.co

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI