Sukabumi Update

Petaka Hidup di Komunitas Anti-Masker: Keluarga Hancur Dihantam Corona

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang perempuan asal Marion County, Florida, AS, menceritakan bagaimana sulit dan was-wasnya hidup di tengah-tengah komunitas anti-masker di masa pandemi Covid-19.

Melansir Suara.com, perempuan bernama Chloe Grey (24) menyebut pola pikir ala Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu telah menghancurkan keluarganya.

Menyadur Business Insider, Minggu (25/10/2020), delapan orang anggota keluarga Grey jatuh sakit terpapar Covid-19. Sementara dua lainnya meninggal.

Sebelum musibah itu terjadi, Grey yang baru kembali Marion County untuk merawat ibunya, menyaksikan fenomena yang bertentangan dengan sains.

Orang-orang di komunitas tempat tinggalnya, seperti guru, supir bus, tukang daging, dan pegawai toko tidak mengenakan masker wajah. Pemandangan tersebut turut terlihat di gedung pemerintahan.

"Tidak ada seorang pun di komunitas yang menganggap ini serius," kata Gray dikutip dari Business Insider.

Kematian dua anggota keluarganya, yakni sang ibu dan bibinya membuat Grey mengutuk tindakan orang-orang di Marion County yang mengesampingkan pentingnya pengunaan masker wajah.

Setelah berminggu-minggu menggunakan ventilator, ibunya mengalami kegagalan organ, sehingga dokter tidak punya pilihan lain. Dia meninggal pada 12 Oktober.

"Ibuku tidak akan hadir di pernikahanku. Aku bahkan tidak tahu bagaimana memprosesnya," beber grey.

Di Marion County, seperti di banyak tempat lain di AS, beberapa telah menganggap penggunaan masker dan perintah jaga jarak sosial adalah pernyataan politik, alih-alih demi kesehatan.

"Jika Anda berbicara dengan orang normal dan sembarangan di kota ini, memakai masker dianggapnya tidak perlu dan bodoh," beber Grey.

"Itu dibesar-besarkan oleh media mainstream dan berita palsu. Masyarakat diberi makan kebohongan ini oleh orang-orang yang tidak peduli tentang mereka dan tidak peduli apakah mereka mati atau tidak. Sungguh menyedihkan."

Marion County telah memilih Partai Republik dalam lima pemilihan presiden terakhir. Presiden Donald Trump mendapat 62 persen suara di sana pada 2016.

Trump membingkai pemakaian masker sebagai pilihan pribadi sukarela, sikap yang diadopsi Gubernur Florida Ron DeSantis juga.

Trump juga berulang kali membandingkan ancaman virus corona dengan flu musiman.

Karena itu, kata Gray, banyak penduduk di daerahnya--termasuk keluarga besarnya--menolak menganggap pandemi dengan serius.

Pada bulan Agustus, Sheriff County Marion, Billy Woods bahkan mulai melarang deputi, staf, dan pengunjung di departemennya untuk mengenakan penutup wajah.

"Efektif segera, setiap individu yang masuk ke salah satu lobi kami (termasuk kantor pusat dan semua kantor distrik) yang mengenakan masker akan diminta untuk melepasnya," tulis Woods dalam email.

Marion County telah mencatatkan lebih dari 10.000 kasus virus korona sejauh ini, yang sebagian besar terjadi selama musim panas.

Sebelum ibunya meninggal karena Covid-19, Grey dan keluarga tidak diperbolehkan menjenguk.

Setelah ibunya dipasang ventilator, keluarga itu diizinkan masuk sekali untuk mengucapkan selamat tinggal, satu per satu.

"Saya mengerti bahwa masker wajah itu pengap dan tidak nyaman, dan saya mengerti bahwa manusia adalah makhluk sosial dan terjebak di rumah," beber Grey.

"Tapi ini masalah hidup dan mati. Yang harus Anda lakukan untuk menyelamatkan nyawa orang adalah memakai masker dan hanya pergi keluar saat butuh," tandasnya.

Sumber: Suara.com

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI