Sukabumi Update

China akan 'Bangkitkan' Kembali Kapal Legendaris Titanic

SUKABUMIUPDATE.com - Banyak orang yang masih penasaran, bagaimana bentuk asli serta sensasi menumpangi kapal legendaris RMS Titanic yang tenggelam pada tahun 1912 silam itu? Dikabarkan, China akan 'membangkitkan' kembali kapal raksasa tersebut, sehingga generasi saat ini dapat melihat secara langsung rupa serta rasanya menaiki kapal bermuatan ribuan orang tersebut.

Sebuah taman hiburan di China akan menawarkan pengalaman nyata rasanya menjadi penumpang kapal Titanic. Replika kapal Titanic sedang dibangun di taman hiburan di Daying County, Provinsi Sichuan dan diberi nama “Titanic yang Tidak Dapat Tenggelam”. 

Melansir dari CNN, kapal itu dibangun sesuai ukuran aslinya, dengan panjang 296,06 meter dan lebar 28,19 meter. Bagian dalam kapal berikut semua fasilitasnya akan dibuat seperti aslinya, termasuk di dalamnya ada ruang perjamuan, teater, dek observasi dan kolam renang.

Tidak hanya sekedar berkeliling ke semua kabin kapal, para tamu juga dapat merasakan sensasi menginap di atas kapal raksasa tersebut. Namun tentang saja, tidak akan ada reka adegan ulang mengenai peristiwa tabrakan mengerikan dengan gunung es seperti yang dialami oleh kapal Titanic yang asli.

Baca Juga :

Sesuai namanya, tiruan Titanic ini dibuat untuk tidak dapat tenggelam karena memang tidak diperuntukan untuk berlayar di lautan. Kapal ini akan berlabuh permanen di waduk Sungai Qijiang, sekitar 130 kilometer dari Chengdu, Ibu Kota Provinsi Sichuan, China.

Proyek ini pertama kali dikerjakan pada tahun 2016. Saat itu, para pekerja konstruksi baru memasang bagian rangkanya. Diperlukan sekira 23 ribu ton baja dan satu miliar yuan (Rp 2,2 triliun) untuk membangun “Titanic yang Tidak Dapat Tenggelam” tersebut. 

Namun, kapal ini bukan satu satunya tiruan Titanic yang pernah dibuat. Tahun 2018 lalu, sebuah perusahaan di Australia bernama Blue Star Line mengumumkan tengah melakukan pembangunan Titanic II yang juga bisa berlayar seperti Titanic asli.

Setelah cukup lama mengalami penundaan, kapal itu akhirnya dipromosikan sebagai salinan identik kapal Titanic yang tenggelam, dengan 835 awak kabin dan mampu menampung 2.435 penumpang.

Bedanya dengan Titanic yang dibuat China, pada tahun 2022 mendatang, Titanic Australia ini akan melakukan pelayaran perdananya di lautan lepas. Tetapi, hingga saat ini tidak ada konfirmasi terbaru dari Blue Star Line mengenai Titanic II tersebut. 

Tentang RMS Titanic

photoPotret RMS Titanic yang akan berangkat dari Inggris menuju Amerika Serikat pada tahun 1912 - (history.com)</span

Kapal Titanic yang asli tenggelam dalam pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris, menuju New York, Amerika Serikat, pada 10 April 1912. 

Saat itu, Titanic menjadi kapal penumpang terbesar yang pernah dibuat manusia sepanjang sejarah maritim dunia.

Empat hari hari setelah meninggalkan daratan Inggris, tepatnya pada 14 April 1912 tengah malam, nasib nahas menimpa kapal raksasa ini. Titanic menabrak gunung es di lautan Atlantik pada tengah malam, lalu tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam.

Berdasarkan laporan senat Amerika Serikat, total 1.517 orang tewas dalam kejadian paling mengerikan dalam sejarah perkapalan ini. Keseluruhan orang yang berada di kapal tersebut berjumlah 2.224 orang. Banyak yang tewas karena hipotermia karena situasi dan kondisi lautan Atlantik yang sangat dingin.

Belum lagi sejumlah penumpang dan awak kapal lainnya memperebutkan sekoci untuk dapat selamat dari kecelakaan tersebut, menyebabkan kurang lebih sepertiga penumpang total kapal Titanic tewas mengenaskan.

photo(Ilustrasi) Kejadian kecelakaan kapal RMS Titanic menabrak gunung es di lautan Atlantik - (medium.com)</span

Tahun 1985, sejumlah ilmuwan yang dipimpin Robert Ballard (AS) dan Jean Parry (Prancis) menemukan sejumlah bagian 'tubuh' Titanic, sekitar 350 mil di lepas pantai Tenggara Newfoundland, Kanada.

Tahun 1986, Ballard dan kru lalu menggunakan kapal selam untuk melakukan penelitian terhadap bangkai Titanic yang karam di laut dalam.

Ballard bukan orang pertama yang terobsesi menemukan Titanic, "Titanic saat itu seperti 'Gunung Everest' yang ingin ditaklukan semua pendaki di dunia. Begitu banyak orang mencoba menemukan bangkai Titanic. Awalnya saya pikir akan banyak yang berhasil, ternyata tidak," kata Ballard. 

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI