Sukabumi Update

3 Negara Ini Pertimbangkan Hidup Normal dengan Covid-19, Apa Saja yang Dilakukan?

SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa negara di dunia ada yang sudah pada tahap kemungkinan hidup normal bersama Covid-19. Virus corona yang pertama kali menyebar di sebuah pasar di Wuhan, Cina, pada akhir 2019, disebut-sebut tidak akan hilang. 

Berikut tiga negara yang berencana memperlakukan Covid-19 seperti flu.

Inggris

Pemerintah Inggris belum membuat keputusan akhir apakah akan puluhan juta warganya akan mendapatkan perlindungan baru atau tidak. Inggris hanya menekankan pentingnya memastikan warga mendapat vaksin virus corona sampai musim dingin mendatang dan bersama-sama melawan varian baru Covid-19.   

“Kita haru belajar untuk hidup bersama virus ini. Program pertama imunisasi massal vaksin virus corona adalah untuk memulihkan kebebasan di negeri ini dan program kedua imunisasi massal Covid-19 adalah untuk melindungi kebebasan ini,” kata Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid, Rabu, 30 Juni 2021.

Sedangkan Wakil Kepala bidang medis Inggris, Jonathan Van-Tam, mengatakan untuk kembali ke kehidupan normal sekarang sangat tergantung pada skema vaksin virus corona.

Australia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengaku telah membuat rencana untuk mengakhiri pembatasan aktivitas warga. Dalam rapat kabinet Jumat, 2 Juli 2021, disepakati sebuah rencana yang akan membuka lalu-lintas perjalanan internasional, mengundang masuk turis ke Australia dan mencabut semua larangan di masa lalu.    

Morrison mengatakan pihaknya ingin membawa Australia ke tahap di Covid-19 diperlakukan seperti flu pada umumnya.

“Namun untuk sampai ke tahap itu, bukan berarti kita dikalahkan (oleh virus corona),” kata Morrison.

Singapura

Singapura akan memperlakukan Covid-19  seperti penyakit endemik lainnya, seperti flu. Negara itu akan segera mengumumkan perubahan mendasar bagaimana mengatur pandemi ini.

Singapura menjadi salah satu negara yang sukses mengatasi pandemi Covid-19. Rencananya, Singapura tidak akan menargetkan nol penularan. Bukan hanya itu, para pelancong tidak akan diwajibkan lagi melakukan karantina mandiri dan kasus-kasus close-contact - tidak harus melakukan isolasi.   

“Kabar buruknya Covid-19 mungkin tidak akan pernah pergi. Kabar baiknya, masih mungkin hidup normal bersama Covid-19 dalam fikiran kita,” tulis Menteri Perdagangan Singapura Gan Kim Yong, Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong dan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam editorial Straits Times.

SUMBER: smh.com.au/7news.com.au/TEMPO.CO

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI