Sukabumi Update

Tenaga Honorer Ini Takut Ada PHK Massal, Terpaksa Kuliah untuk Kejar Syarat P3K

SUKABUMIUPDATE.com - Jaka Umbara (30 tahun), salah seorang tenaga honorer di BPBD Kota Cimahi mengaku was-was dengan terbitnya Surat Edaran (SE) tentang penghapusan pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN) pada November 2023. Ia takut dengan adanya SE ini bakal ditindaklanjuti dengan kebijakan pencoretan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Diketahui, kepastian penghapusan tenaga honorer itu diatur dalam SE Nomor B/185/M.SM.02.03/2022 yang diteken Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo pada 31 Mei 2022.

"Iya kalau ketakutan pasti ada, takut ada pencoretan massal," ujar Jaka dikutip dari suara.com--jejaring sukabumiupdate.com, Selasa (7/6/2022).

Dengan keluarnya kebijakan tersebut, Jaka berharap ada solusi yang konkret dari pemerintah agar tenaga honorer tidak menjadi pengangguran nantinya. Seperti memprioritaskan honorer yang mengabdi lebih dari lima tahun untuk diakomodir menjadi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Baca Juga :

Jaka sendiri saat ini memutuskan untuk melanjutkan studi S1 demi memenuhi syarat mendaftar menjadi P3K nanti.

"Saya sekarang kuliah lagi S1 untuk mengejar ikut seleksi P3K. Ada juga honorer lainnya di BPBD yang juga kuliah lagi," tuturnya.

Menurut Jaka, risiko pekerjaannya di BPBD sendiri cukup berat. Menjadi honorer sejak berdirinya BPBD Kota Cimahi, ia pernah disambut dengan sebilah golok ketika bertugas menangani banjir di Melong.

"Saya pernah diacungi golok di leher sama warga karena emosi banjir terus," ungkapnya.

Di Kota Cimahi, tercatat ada sekitar 3 ribu lebih tenaga honorer yang terancam kehilangan mata pencaharian dengan adanya kebijakan penghapusan pada tahun 2023.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pendidikan Pelatihan pada Badan Kepegawaian dan Pengelola Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kota Cimahi Bayu Agung mengatakan, secara khusus pihaknya belum menyiapkan langkah atau strategi untuk menyelamatkan para tenaga honorer.

"Kita belum bicara langkah strategisnya. Kita pendataan ulang dulu. Tapi yang pasti SKPD akan kehilangan," kata Bayu singkat.

SUMBER: SUARA.COM/FERRYE BANGKIT RIZKI

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI