Sukabumi Update

Data Pemda: Korban Jiwa Gempa Cianjur 600 Orang, 58 Ribu Rumah Rusak

Penanda google maps, saat terjadi gempa M5.6 di Cianjur, Senin 21 November 2022

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah merampungkan proses pendataan dampak gempa cianjur pada 21 November 2022. Ada 600 korban meninggal, 58 ribu rumah rusak yang tersebut di 16 kecamatan.

Ini adalah data terbaru dari Pemerintah Kabupaten Cianjur. Seperti dilansir dari tempo.co, Bupati Herman Suherman mengklaim fakta baru bahwa korban jiwa akibat gempa Cianjur berkekuatan 5,6 Magnitudo Senin 21 November 2022 lalu mencapai 600 orang.

"Laporan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang meninggal dunia 334 orang, ternyata ada sekitar 600-an korban jiwa berdasarkan hasil pendataan kami di lapangan," ujar Herman Suherman di Pendopo Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Selain Patahan Cugenang, Ini Daftar Sesar Aktif di Jawa Barat

Menurut Bupati Cianjur, jumlah korban jiwa yang nyaris dua kali lipat dari update resmi BNPB ini diperoleh saat melakukan pendataan untuk memberikan dana kerohiman kepada keluarga yang meninggal dunia.

Herman memaparkan bertambahnya jumlah korban jiwa ini dimungkinkan karena ada warga yang meninggal pada saat kejadian dan langsung dimakamkan tanpa laporan.

"Banyak warga yang tidak melaporkan ke pihak puskesmas maupun rumah sakit pada saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia," terangnya.

Baca Juga: Mengenal Sesar Cugenang yang Jadi Penyebab Gempa Cianjur

Herman menambahkan, bukan hanya korban jiwa, tetapi juga rumah yang rusak tersebar di 16 kecamatan mencapai kurang lebih 58 ribu rumah. "Kami sangat membutuhkan bantuan dari pihak manapun untuk memulihkan Kabupaten Cianjur," ujar dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB sebelumnya mencatat sebanyak 334 orang meninggal dalam peristiwa gempa Cianjur. Data itu terakhir tercatat pada Rabu, 7 Desember 2022.

Asisten Daerah I Pemerintah Kabupaten Cianjur Arief Kurniawan dalam telekonferensi, Rabu, 7 Desember 2022 mengatakan pencarian korban secara masif dan aktif dihentikan mulai Selasa, 6 Desember 2022. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas masih mencari secara pasif dengan mengawasi dan memonitor operator alat-alat berat.

Baca Juga: Patahan Cugenang Penyebab Gempa Bumi Cianjur, 3 Hal Penting Soal Sesar Aktif

Menurut Arief, jumlah pengungsi yang tercatat oleh BNPB dan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak ada sebanyak 114.683 jiwa. Jumlah ini terdiri dari 54.781 orang pria, dan perempuan 59.902.

Sumber: Tempo.co (Deden Abdul Aziz)

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT