Sukabumi Update

Hampir 7 Juta Sambaran Petir dan 1.290 Gempa Terjadi di Jawa Barat pada 2022

(Foto Ilustrasi) BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 6.971.169 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode 2022. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Geofisika Bandung mencatat 6.971.169 kejadian petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama periode 2022. Kejadian terbanyak saat November dan terendah pada Juli. Kerapatan petir tertinggi terjadi di daerah sekitar Bandung.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu, aktivitas sambaran petir pada November mencapai 2.195.849 kejadian. Mayoritas petir jenis cloud to ground atau CG (-) yang berjumlah 1.397.640 kejadian. Sementara aktivitas petir CG (+) sebanyak 798.209 kejadian. “Jumlah kejadian petir terendah pada bulan Juli 2022 sebanyak 33.876 kejadian,” ujarnya pada Minggu, 1 Januari 2023.

Mengutip tempo.co, berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh BMKG, daerah dengan tingkat kerapatan petir tertinggi adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Subang.

Baca Juga: Tersambar Petir, Rumah di Kebonjati Kota Sukabumi Kebakaran

Selain itu dari catatan gempa yang dihimpun BMKG Bandung, tercatat 1.290 kali gempa bumi di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya selama 2022. Hampir separuh dari total sumber gempanya berada di darat, dan tercatat empat kali mengakibatkan gempa merusak di bagian barat dan timur.

Menurut Rahayu, 540 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tersebar di selatan Pulau Jawa. Sebagian penyebabnya dari aktivitas sesar aktif dasar laut. Sementara 47 kejadian gempa bumi lainnya yang juga terjadi di laut, diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia.

Adapun 640 gempa bumi lainnya, berlokasi sumber di darat. “Dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal,” katanya. Sementara 63 gempa bumi lain yang juga terjadi di darat, diakibatkan oleh aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.

Baca Juga: Syok dan Histeris, Penghuni Rumah Tersambar Petir di Kebonjati Sukabumi Mengungsi

Data BMKG juga mencatat 1.180 kejadian gempa tergolong dangkal dengan kedalaman sumber lindu kurang dari 60 kilometer. Gempa menengah dari kedalaman sekitar 60-300 kilometer sebanyak 109 kali, dan hanya sekali terjadi gempa bumi dalam dari kedalaman lebih 300 kilometer.

Dari seribuan gempa tersebut, kekuatannya beragam dari magnitudo terkecil 1.0 hingga maksimal 6.4. Gempa yang dirasakan sepanjang 2022 di wilayah Jawa Barat sebanyak 106 kali, dan empat kejadian di antaranya merusak bangunan warga.

Lindu kuat hingga merusak pertama kali terjadi pada 9 Oktober 2022 di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, juga Bayah, Banten. Gempanya bermagnitudo 5.5 dari kedalaman 12 kilometer. Selanjutnya Gempa Cianjur pada 21 November yang bermagnitudo 5.6 dan muncul dari kedalaman 11 kilometer.

Baca Juga: KPK Akui Ada Laporan Soal Bantuan Gempa Cianjur, Bupati: Tunggu Bukti Penyaluran

Setelah itu terjadi Gempa Garut-Tasik pada 3 Desember 2022. Kekuatan gempanya yang merusak bermagnitudo 6.4 dari kedalaman 118 kilometer. Terakhir, Gempa Sukabumi pada 8 Desember lalu dari kedalaman 104 kilometer dengan magnitude 5.8.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diminta menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Sumber: Tempo.co

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT