Sukabumi Update

Viral Kakek di Bandung Jualan Intisari Keliling, Warganet Mau Beli tapi Takut Dosa

SUKABUMIUPDATE.com - Tak cuma digunakan untuk berbagi konten unik nan viral, media sosial Twitter juga sering dipakai untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan.

Dilansir dari suara.com, salah satu cara yang sering ditempuh warganet adalah membuat viral sosok para pedagang makanan atau minuman yang sekiranya membutuhkan bantuan.

Meski demikian, belum lama ini warganet sukses dibuat bingung oleh unggahan dari akun @wartafana. Lewat cuitannya, akun ini mengunggah foto seorang kakek tua yang berjualan minuman keliling.

"Twitter please do your magic," tulis akun @wartafana meminta bantuan warganet lainnya.

Dalam foto yang disertakan, tampak seorang kakek tua yang bersepeda membawa botol-botol minuman. Sementara di foto kedua, terlihat sang kakek tengah menuangkan minuman ke dalam plastik.

Usut punya usut, minuman yang dijual kakek itu ternyata adalah minuman merek Intisari.

Sekadar informasi, Intisari merupakan merek minuman keras atau beralkohol yang masuk golongan legal dan sudah terdaftar secara resmi. Minuman ini juga diketahui merupakan campuran anggur dan ginseng.

Melihat permintaan tolong yang disampaikan ini, beberapa warganet pun sontak merasa terusik dan galau.

"Mau beli tapi dilarang agama. Jadi bingung, pilih Tuhan apa kemanusiaan," tulis salah satu warganet.

"Captionnya gitu banget dah kalau ada yang liat suruh beli wkwk. Nggak dibeli kasian, dibeli intisari."

"Tuhan pasti tau kalau membantu sesama umat adalah kewajiban. Berdosalah kamu asal membantu sesama," imbuh warganet lain.

Walau begitu, ada juga beberapa yang penasaran dan mempertanyakan di mana domisili kakek penjual Intisari keliling ini. Dikutip dari twit @wartafana, ia memaparkan bahwa kakek tersebut berdomisili di wilayah Bandung, di sekitaran Jalan Soekarno-Hatta.

Kalau kamu sendiri bagaimana, nih? Kira-kira mau beli atau tidak?

 

Sumber : suara.com

Editor : Muhammad Gumilang Gumilang

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI