SUKABUMIUPDATE.com - Efek pandemi Covid 19 tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi warga, pandemi juga memberikan sedikit berkah, diantaranya bagi para petani tanaman Biofarmaka. Hasil tanaman ini jadi laris manis sejak pandemi, permintaannya pun terus meningkat.
BACA JUGA: Masalah Pertanian di Jabar, H.A Sopyan: Penyelesaiannya Harus Konkrit dan Terstruktur
Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan menyebut prospek tanaman Biofarmaka selama masa pandemi terus naik. Bahkan, beberapa produknya dipasaran kerap mengalami kekurangan suplay, meskipun secara umum lanjut H.A Sopyan hasil produksi beberapa komoditas Biofarmaka Jawa Barat meningkat dalam empat tahun terakhir.
"Mudah-mudahan trand ini terus bisa dipertahankan dan ditingkatkan," kata H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com melalui aplikasi WhatsApp, Senin (22/6/2020).
Menurut H.A Sopyan beberapa diantara komoditi Biofarmaka yang mengalami peningkatan signifikan produksinya dari tahun 2016 sampai 2019 ialah Lengkuas. Tahun 2016 hasil panen Lengkuas hanya 7.614 ton, namun tahun 2019 hasil panennya naik menjadi 17.530 ton atau naik 9.917 ton.
Jenis komoditi lainnya, masih kata H.A Sopyan ialah Kunyit yang naik 8.933 ton dalam empat tahun terakhir, dimana tahun 2016 produksi Kunyit di Jawa Barat hanya 9.578 ton, sedangkan tahun 2019 mencapai angka 18.692 ton. "Yang menurun itu Jahe, dalam empat tahun terakhir produksinya menurun sebesar 30.426 ton," ujarnya.
Namun meski produksi dan permintaan meningkat, dari hasil kegiatan resesnya beberapa saat lalu masih ditemukan keluhan petani dan kelompok tani mengenai kelangkaan beberapa bibit tanaman Biofarmaka dan sulitnya mendapatkan izin industri dan usaha obat tradisional untuk izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) dan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), yang merupakan kewenangan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Itu beberapa keluhan yang disampaikan ke saya dalam kesempatan reses, dan sudah mulai saya follow up ke dinas terkait," terang dia.
BACA JUGA: Produksi Pertanian Jawa Barat Menurun, H.A Sopyan Minta Semua Patuhi Tata Ruang
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sukabumi lima, Kota dan Kabupaten Sukabumi ini pun mengajak masyarakat yang memiliki lahan untuk mengkonversinya ke pertanian, salah satunya dengan menanam komoditi-komoditi tanaman Biofarmaka.
"Insya Allah, kalau belum bisa dijual kepasaran, tanaman Biofarma itu sangat bermanfaat untuk konsumsi pribadi juga. Kalau mau tahu teknik penanamannya, temui saja penyuluh pertanian di daerah masing-masing, atau bisa bertanya kepada para petani yang sudah lama menanam," tandasnya.
Editor : garis