Sukabumi Update

Sebulan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung, Ada Relawan Sakit Ringan

SUKABUMIUPDATE.com - Riset uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung telah berjalan sebulan. Sejauh ini menurut Ketua Tim Riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil, proses penelitian berjalan lancar sesuai rencana.

“Belum ada yang dirawat atau sakit-sakit, (relawan) yang kita telepon katanya biasa-biasa saja,” ujarnya saat dihubungi Rabu, 9 September 2020.

Menurut Kusnandi ada relawan yang demam pasca vaksinasi, tapi setelah 1-2 hari sudah sembuh. Tiap Jumat tim riset menjadwalkan vaksinasi bagi relawan uji klinis yang lolos penyaringan tes kesehatan saban Selasa. Hingga Jumat pekan lalu sudah 460 dari total 1.620 orang relawan yang divaksinasi, 110 orang diantaranya telah lengkap dua kali penyuntikan.

Manajer lapangan tim riset Eddy Fadlyana mengatakan reaksi penyuntikan sejauh ini tidak ada yang berkasus berat. ”Reaksi lokal di tempat suntikan seperti nyeri tergolong ringan,” ujarnya Rabu, 9 September 2020.

Seorang relawan uji klinis Arif Budiawan, 53 tahun, mengatakan tubuhnya sempat demam dan lemas. Tangan di lokasi suntikan juga terasa agak kaku. Gejala itu muncul pasca vaksinasi pada 28 Agustus 2020 di Puskesmas Dago.

Dia melaporkan kondisinya ke dokter lalu disarankan menunggu dulu 30 menit. Setelah itu Arif pulang. “Sampai sekarang kondisi normal biasa lagi,” ujarnya, Rabu 9 September 2020. Pada hari yang sama di Puskesmas Garuda, relawan seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku tangannya sedikit pegal selama 5 menit setelah penyuntikan.

Selain diminta untuk menerapkan protokol kesehatan, relawan mengisi buku harian laporan kesehatan yang diberikan tim riset. Baru pertama kali ikut uji klinis vaksin, Arif mengaku punya dua motivasi kuat. “Karena nggak mau berdamai dengan virus, ini cara saya melawan Covid-19,” kata arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung angkatan 1987 itu.

Selain itu, dia kasihan dengan anaknya yang kini kelas 3 Sekolah Menengah Pertama. Sudah berbulan-bulan siswa harus belajar di rumah secara daring. “Nggak bisa ketemu teman, guru, rasanya gimana,” ujarnya. Arif berharap vaksin Covid-19 bisa cepat hadir supaya kehidupan kembali normal.

sumber: tempo.co

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI