Sukabumi Update

Potensi Penularan Masih Tinggi, Kapolres Cianjur Ingatkan Warga Soal Pesan Ibu

SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Kabupaten Cianjur diimbau untuk selalu "Ingat Pesan Ibu" dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di wilayah itu.

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengungkapkan, jajarannya bersama unsur TNI dan Pemkab Cianjur tak bosan untuk selalu mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.

"Pandemi belum berakhir, kami gencar mengingatkan dan mengimbau masyarakat agar selalu tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19," kata Rifai kepada wartawan, Minggu (15/11/2020).

Selain mengingatkan masyarakat untuk selalu "Ingat Pesan Ibu", lanjut Rifai, jajarannya bersama unsur TNI dan Pemkab Cianjur juga gencar melakukan operasi yustisi.

BACA JUGA: 35 Santri Positif, Satu Ponpes jadi Klaster Baru Covid-19 di Cianjur

"Operasi yang digelar itu untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama dalam penggunaan masker dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan saat di luar rumah," jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, potensi penyebaran dan penularan Covid-19 di Kabupaten Cianjur, masih sangat tinggi. Kondisi itu akibat masih banyaknya aktivitas masyarakat yang menimbulkan kerumunan massa.

"Penyebaran dan penularan Covid-19 cukup tinggi terjadi. Kerumunan massa yang sangat banyak, sangat berisiko terjadinya klaster baru penyebaran dan penularan Covid-19," kata Yusman.

Yusman menyebut, diperlukan ketegasan dari stack holder terkait dalam mencegah terjadinya klaster baru di Kabupaten Cianjur.

"Karena ini akan luas sekali kalau sudah klaster dan butuh keterlibatan semua pihak tidak bisa ditangani oleh Dinkes. Sementara ini untuk pelacakan kasus masih dinas kesehatan, karena sifatnya masih sporadius, artinya belum terbentuk klaster. Tapi kalau sudah terbentuk klaster strateginya lain lagi, semua harus terlibat," ujarnya.

Editor : Koko Muhamad

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI