Sukabumi Update

Bencana Cianjur Utara, Pemerintah Ungsikan Warga Rawabelut Sukaresmi

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah daerah ungsikan warga Rawabelut Sukaresmi yang terdampak dari bencana banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah di kawasan Cianjur Utara. Hujan deras yang terus-menerus turun dalam 3 hari berturut-turut mengakibatkan bencana di Kecamatan Cipanas, Sukaresmi, dan Mande. 

Di Kecamatan Cipanas, bencana pergerakan tanah dan puting beliung melanda Desa Batulawang, Sindanglaya, dan Palasari. Sementara di Kecamatan Sukaresmi pergerakan tanah terjadi di Desa Rawabelut. 

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sofyan mengatakan, hujan terus mengguyur kurang lebih satu pekan terakhir. "Curah hujan saat ini masih tinggi, sehingga beberapa titik di Cianjur Utara terjadi bencana, baik itu pergerakan tanah maupun banjir bandang," kata Irfan kepada wartawan, Selasa (8/2/2021). 

Irfan menyebutkan, bencana di Kampung Nambo, RT 5/RW 2 Desa Mande, Kecamatan Mande, banjir bandang sudah di-assesment tim BPBD. Kejadiannya pada hari Minggu (7/2/2021) pukul 16.00 WIB. 

"Dampak banjir bandang tersebut, 3 rumah yang dihuni 14 jiwa terendam banjir di Kampung Nambo, dan 2 rumah terdiri dari 2 keluarga mengalami hal yang sama di Kampung Cikowak, Desa Murnisari," ungkapnya. 

Irfan mengatakan, pergerakan yang terjadi di Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi juga sudah di-assesment. Akibat dari pergerakan tanah tersebut hingga saat ini kurang lebih ada 15 rumah warga yang terdampak, namun semuanya sudah dievakuasi. 

BACA JUGA: BPBD Jawa Barat Minta Warga Antisipasi Potensi Bencana dan Longsor

"Kurang lebih ada 15 rumah warga yang terdampak dari pergerakan tanah di Desa Rawabelut. Tapi semuanya sudah kita evakuasi," katanya. 

Sementara itu Kepala Desa Rawabelut, Syarif Hidayat, mengatakan, pergerakan tanah terjadi di Kampung Cipari RT 6/RW 1 pada hari Minggu (7/2/2021) pukul 15.00 WIB.  Menurutnya, pergerakan tanah tersebut sudah rutin terjadi setiap tahun. 

"Ada 15 rumah warga yang terdampak pergerakan tanah tersebut. Semuanya sudah dievakuasi bersama Tim Retana dan BPBD," kata Syarif. 

Syarif menambahkan, saat ini warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat yang telah disediakan oleh pemerintah desa. "Namun warga lebih memilih mengungsi dan berkumpul di rumah saudaranya. 

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI