Sukabumi Update

Banggar DPRD Jabar Minta Pemerintah Bidik Pajak di Sektor Digitalisasi

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jabar Muhammad Zaenudin meminta Pemerintah Daerah (Pemda) kreatif dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Menurut Jaenudin, hingga saat ini Pemda masih menjadikan sektor pajak daerah salah satunya pajak kendaraan bermotor sebagai primadona PAD di Jabar.

"Banggar mendorong pendapatan asli daerah itu tidak hanya mengandalkan pajak, sekarang pemerintah pusat sudah memberikan ruang yang besar tinggal bagaimana pemda menggunakan kewenangan itu dan melakukan kreativitas dalam melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi kaitan penanganan pendapatan," ujar Jaenudin.

Baca Juga :

Menurut dia, kreativitas dibutuhkan sebab perkembangan zaman akan membuat pergeseran-pergeseran. "Jangan hanya mengandalkan pajak daerah, sebab suatu saat pajak seperti mobil dan motor akan mengalami pergeseran," ujar Jaenudin.

Salah satu yang bisa dimanfaatkan untuk menggali PAD yaitu dunia digital baik itu komunikasi dan internet. "Sekarang kan dimana-mana orang rapat dengan online, dengan internet pakai jaringan, itu kan belum tersentuh. Sebab di dalam perpajakan, hal-hal itu bisa diambil," ujar Jaenudin. 

Untuk hal yang berkaitan teknis, maka itu urusan Bapenda Provinsi Jawa Barat. “Kita di Banggar bicara regulasi, teknisnya harus Bapenda, mereka yang harus berinovasi, jelasnya.

Sebelumnya, kata Jaenudin, pimpinan dan Anggota Badan Anggaran DPRD Provinsi Jawa Barat melaksanakan kunjungan kerja ke DPRD Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan mendapatkan informasi terkait mekanisme Pembahasan APBD, Selasa (8/2/2022).

Kegiatan tersebut dimanfaatkan banggar untuk belajar mengenai menggali PAD kemudian pengelolaan keuangan yang ada di DKI Jakarta.

"Beberapa item pendapatan, pengelolaan keuangan daerah khususnya di bidang pendapatan asli daerah itu yang sedang kita dalami. Sebab di 2020 dan 2021 [pendapatan] mengalami penurunan yang signifikan, salah satunya itu yang kita diskusikan. Karena jakarta mengalami hal yang sama tapi sekarang kan sudah merangkak naik," pungkasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI