Sukabumi Update

Kelamaan Belajar Online? Ribuan Siswa SD di Jabar Belum Bisa Baca Tulis

SUKABUMIUPDATE.com - Ini salah satu dampak pandemi covid-19 bagi dunia pendidikan di Jawa Barat. Diduga karena terlalu lama belajar online atau daring, ribuan pelajar kelas 1, 2 dan 3 SD (Sekolah Dasar) di Jabar ini belum bisa baca tulis.

Mengutip suara.com, Dinas Pendidikan Kota Cimahi mencatat siswa Sekolah Dasar (SD) ini belum bisa membaca dan menulis karena diduga terlalu lama belajar di rumah. Berdasarkan data yang dihimpun, untuk siswa SD kelas 2 di Kota Cimahi ada 1.422 orang atau 18 persen dari total 7.896 siswa kelas 2 yang belum lancar membaca, sementara siswa kelas 3 ada 638 orang atau 10 persen dari total 7.200 siswa kelas 3.

"Untuk kelas 2 memang jumlahnya lebih banyak dari kelas 3. Intinya mah anak kelas 1,2 dan 3 yang belum bisa baca. Malah saya ke lapangan di setiap kelas pasti ada," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono saat dihubungi pada Kamis (10/3/2022).

Harjono menduga salah satu penyebab masih adanya ribuan siswa yang belum bisa membaca di Kota Cimahi lantaran terlalu lama belajar di rumah. Seperti diketahui, selama dua tahun pandemi COVID-19 siswa lebih banyak belajar secara daring dari rumah.

"Karena selama pandemi saat pembelajaran tidak full PTM, PTM pun pertemuannya dibatasi, maka jumlah yang belum lancar baca tulis sedikit meningkat," beber Harjono.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 006 Tahun 2022 tentang Penguatan Kemampuan Membaca, Menulis Berhitung bagi Siswa Sekolah Dasar di Kota Cimahi.

Dalam surat edaran tersebut Harjono menginstruksikan guru SD dari kelas 1, 2 dan 3 untuk memberikan pembelajaran tambahan membaca, menulis dan berhitung untuk menguatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

"Sejak tahun kemarin juga dibentuk tim khusus di semua SD yang menangani anak-anak yang belum lancar baca tulis. Jadi untuk literasi dan numerasi di Cimahi, kami mulai dulu dari yang dasar menyisir anak-anak yang belum lancar membaca dan menulis," jelas Harjono.

Dirinya melanjutkan, dampak belum bisa membaca dan menulis bagi siswa SD sangat berat ke depannya. Siswa tersebut dikhawatirkan mengalami ketertinggalan belajar atau learning loss.

SUMBER : SUARA.COM

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI