Sukabumi Update

Menatap Potensi Pilpres Putaran Kedua

Debat Pilpres ketiga antara Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo | Foto : Capture youtube KPU

SUKABUMIUPDATE.com - Mendekati hari Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024, perhatian masyarakat Indonesia terfokus pada ketidakpastian mengenai peluang Pemilihan Presiden 2024, apakah akan berlangsung dalam satu putaran atau dua putaran? Meskipun sulit memberikan jawaban pasti pada saat ini, saya berpendapat bahwa Pilpres 2024 akan berpotensi dua putaran.

Data survei terbaru dari Poltracking Indonesia pada periode 1-7 Januari 2024 menunjukkan bahwa elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden masih berada di bawah 50 persen.

Hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden semakin menarik dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memimpin dengan angka yang mengesankan, yakni 46,7 persen.

Baca Juga: Pj Wali Kota Sukabumi Hadiri Malam Perayaan Tahun Baru Imlek 2575

Meskipun demikian, pasangan lainnya Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga memperlihatkan persaingan yang ketat dengan elektabilitas masing-masing 26,9 persen dan 20,6 persen.

Potensi Dua Putaran Pemilihan Presiden 2024

Meskipun pasangan Prabowo - Gibran unggul, kenyataan bahwa belum ada pasangan yang mencapai lebih dari 50 persen secara keseluruhan, membuka peluang adanya putaran kedua dalam Pilpres 2024. Hasil Survei tersebut memperkuat Pendapat saya bahwa Pilpres akan memasuki Putaran kedua.

Selain dari hasil survei, banyaknya warganet yang berpindah-pindah pilihan menunjukkan adanya tingkat ketidakpastian dan keraguan di kalangan pemilih. Dalam pandangan saya, sebagian besar fenomena ini dipengaruhi oleh debat capres-cawapres yang dapat mempengaruhi persepsi dan sikap warganet terhadap pasangan calon.

Baca Juga: Berburu Sunset Di Pantai Karang Panganten Ciracap Sukabumi

Debat capres-cawapres yang menjadi platform krusial untuk menyoroti perbedaan dan keunggulan masing-masing pasangan calon. Diskusi dan argumentasi yang terjadi selama debat dapat memberikan wawasan baru, memicu pertimbangan ulang dan bahkan mengubah pandangan pemilih.

Oleh karena itu, saya berpendapat bahwa Debat Capres-Cawapres adalah salah satu faktor besar maraknya perpindahan pilihan di Media Sosial.

Selain itu, saat ini di media sosial sedang marak fenomena "salam 4 jari" yang mengisyaratkan pergabungan koalisi 01 + 03 di pilpres putaran kedua, saya menilai bahwa fenomena ini adalah bukti kesadaran akan potensi Pilpres dua putaran sudah meluas. Ini mencerminkan tingginya tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam dinamika politik, fenomena ini semakin memperkuat pendapat saya akan dilaksanakannya Pilpres Putaran Kedua.

Manfaat dan Tantangan Pemilihan Presiden Dua Putaran

Jika Pilpres memasuki putaran kedua tentunya akan membawa manfaat dan tantangan bagi Indonesia. Menurut pandangan saya, putaran kedua memberikan beberapa manfaat diantaranya kesempatan kepada pemilih untuk lebih teliti menilai kandidat, Potensi pertarungan yang lebih ketat antara dua pasangan calon memungkinkan pemilih untuk memahami dengan lebih baik visi, misi, dan program kerja yang mereka usung.

Baca Juga: Panwaslu Ciemas Sukabumi Rakor Bahas Pengawasan Distribusi Logistik Pemilu 2024

Selain itu, putaran kedua juga akan memberikan peluang bagi pasangan calon untuk memperbaiki dan mengkaji program kerja mereka berdasarkan umpan balik dari pemilih, dimana ini akan menciptakan ruang bagi pemilih untuk lebih menyelidiki detail rencana dan visi misi pasangan calon sebelum membuat keputusan akhir.

Namun, adanya putaran kedua juga akan memunculkan tantangan - tantangan yang perlu dicermati. Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian politik yang dapat berdampak negatif pada perekonomian. Ekonom senior Aviliani menyatakan kekhawatiran bahwa proses Pilpres yang berkepanjangan dan ketidakjelasan mengenai arah kepemimpinan dapat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, mengakibatkan penurunan investasi, yang pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Stabilitas politik dan kepastian kepemimpinan menjadi faktor krusial untuk mendukung kondisi ekonomi yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi pasangan calon dan pemerintah untuk berkomunikasi secara jelas mengenai visi dan misi ekonomi mereka serta memberikan kepastian kebijakan yang diperlukan untuk mendukung perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Cerita Dibalik Lagu Every Breath You Take

Dalam konteks ini, pemilih juga memiliki peran yang sangat penting. Keputusan mereka dalam Pilpres terutama jika berlanjut ke putaran kedua, dapat memiliki dampak langsung pada stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi negara.

Oleh karena itu, kesadaran akan potensi Pilpres dua putaran perlu ditingkatkan dan pemilih harus memilih dengan bijak untuk menjaga stabilitas politik dan kesejahteraan ekonomi negara.

Dalam menghadapi Pilpres 2024, Indonesia perlu mempertimbangkan dengan cermat antara keuntungan ekonomi dan stabilitas politik untuk menentukan arah yang terbaik bagi negara. Keputusan pemilih dan kebijakan politik yang transparan akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini, sehingga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga.

Opini saya sebagai penulis adalah bahwa masyarakat perlu terus diberdayakan dengan informasi yang akurat dan komprehensif untuk membuat keputusan yang bijak demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Penulis : Nanda Azzahra (NIM : J1401221004)

Editor : Syamsul Hidayat

Tags :
BERITA TERKAIT