Sukabumi Update

Sandiaga Uno Bakal Larang Game Fortnite, Ini Alasannya

SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan melarang game battle royale Fortnite. Sebab, permainan bikinan Epic Games ini dianggap bertentangan dengan nilai keagamaan.

“Game Fortnite secara langsung bertentangan dengan nilai-nilai luhur, khususnya keagamaan. Hal ini dapat memicu perilaku tidak menghormati antar umat beragama dan mendorong aksi kekerasan,” kata Sandiaga dalam unggahan di akun Instagram resminya seperti dikutip Tempo pada Senin, 5 Juli 2021.

Sandiaga menginstruksikan jajaran Kemenparekraf untuk mengkaji dan segera mengeluarkan larangan untuk game ini. Dia pun akan memberikan peringatan kepada beberapa pengembang permainan untuk berhati-hati.

Menurut dia, era digitalisasi dapat dianalogikan seperti dua mata pisau. Pada satu sisi, digitalisasi membuka peluang usaha serta lapangan kerja. Di sisi lain, dapat menjadikan ancaman yang merugikan.

Baca Juga :

Sandiaga ingin memastikan agar aplikasi dan pengembangan game justru menjadi peluang untuk membuka lapangan kerja. Selain itu, pengembangan game tidak merusak nilai-nilai luhur bangsa.

photoAdegan pemain harus menghancurkan bangunan seperti Kabah untuk melaju ke level berikutnya. - (Youtube/DIGIRAMBO RAMBO.)</span

Game Fortnite dikembangkan oleh Epic Games. Sebagai tanggapan kecaman dari sejumlah kalangan termasuk ilmuwan dari Universitas Al Azhar, seperti dikutip Arab News, 2 Juli 2021, tim Fortnite mengeluarkan pernyataan di halaman Facebook mereka untuk mengklarifikasi masalah tersebut.

Isu ini muncul setelah adanya tangkapan layar yang viral terkait bangunan mirip Kakbah. Tim Fortnite mengklaim model bangunan mirip Kakbah di game itu merupakan hasil modifikasi pemain. Pemain memodifikasinya menggunakan 'creative mode' yang ada dalam Fortnite.

Mode ini memungkinkan pengguna dengan bebas membuat konten di "creative islands" mereka. Tim Fortnite membantah mode tersebut memungkinkan opsi untuk menghancurkan Kakbah.

SUMBER: TEMPO

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI