Sukabumi Update

Tips Memilih Sunscreen Untuk Cuaca Panas, Perhatikan Cara Pakainya Ya!

Ilustrasi. Tips Memilih Sunscreen Untuk Cuaca Panas, Perhatikan Cara Pakainya Ya! (Sumber : pixabay.com/@AdoreBeautyNZ)

SUKABUMIUPDATE.com - Sunscreen atau tabir surya adalah produk yang digunakan untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari, terutama sinar ultraviolet (UV). Tabir surya biasanya digunakan pada kulit terutama area wajah, meskipun disarankan juga untuk dipakai di area kulit yang terkena sinar matahari (contoh: kaki dan tangan).

Penggunaan sunscreen saat cuaca panas terik penting dilakukan untuk membantu mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, seperti sunburn (kulit terbakar matahari), penuaan kulit dini, dan peningkatan risiko kanker kulit. Apalagi prediksi BMKG menyebutkan, kondisi fenomena suhu panas terik di Indonesia masih akan berlangsung dalam periode oktober, mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Tabir surya mengandung bahan-bahan kimia atau mineral yang dapat menyerap atau menghambat sinar UV agar tidak menembus kulit dengan efek negatif. Karena bahan kimia itulah, masyarakat wajib berhati-hati ketika memilih produk sunscreen yang akan digunakan.

Baca Juga: 10 Ciri Anak Laki-laki Kurang Kasih Sayang Orang Tua, Ada Masalah Emosional

Menghimpun dari berbagai simak penjelasan seputar Cara Memilih Sunscreen Saat Musim Panas berikut, dilansir dari Alodokter:

Tips Memilih Sunscreen Saat Musim Panas

  • Pilih tabir surya dengan spektrum luas yang melindungi kulit dari paparan sinar UVB dan UVA.
  • Periksa tanggal kadaluarsa pada kemasan produk tabir surya. Ini karena beberapa kandungan dalam tabir surya mungkin mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu.
  • Pilih tabir surya yang tahan air, terutama jika berkegiatan di luar ruangan yang memicu produksi keringat berlebih.

Selain cara memilih, agar mendapatkan manfaat optimal dari menggunakan tabir surya SPF, Updaters harus memperhatikan cara pakai Sunscreen yang benar.

Cara Menggunakan Sunscreen yang Benar

  • Kocok kemasan tabir surya sebelum digunakan agar seluruh kandungan sunscreen tercampur rata.
  • Oleskan tabir surya SPF pada kulit 30 menit, sebelum beraktivitas di luar ruangan agar tabir surya dapat menyerap dengan sempurna.
  • Jangan hanya mengoleskan tabir surya sekali pada awal aktivitas, pastikan mengulanginya setiap 2 jam sekali.
  • Pastikan untuk selalu mengoles sunscreen ketika menggunakan lotion pemutih badan.
  • Selain wajah, jangan lupa mengoleskan tabir surya di bagian telinga, bahu, punggung, belakang lutut, dan siku.
  • Oleskan lagi tabir surya setiap kali selesai berolahraga, terutama olahraga yang membuat tubuh banyak berkeringat di luar ruangan.
  • Oleskan sunscreen setelah melakukan olahraga air, seperti berenang.

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang Tidak Senang Melihat Kita Bahagia, Bersikap Iri Hati

Selain sunscreen, melindungi tubuh tetap sehat saat musim panas juga bisa dilakukan dengan mengenakan celana dan baju lengan panjang, topi dan kacamata anti-UV untuk mencegah radiasi sinar matahari secara optimal.

Seperti diketahui, penggunaan tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, terutama ketika berada di bawah sinar matahari terik atau saat beraktivitas di luar ruangan. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko terkena kanker kulit.

Pemilihan tabir surya yang tepat tergantung pada preferensi pribadi, jenis kulit, dan kebutuhan. Penting untuk memilih tabir surya dengan SPF (Sun Protection Factor) yang sesuai dengan tingkat paparan matahari dan menjaga kebersihan kulit. Tabir surya juga harus diaplikasikan ulang secara teratur, terutama setelah berenang atau berkeringat, untuk memastikan perlindungan yang efektif.

Sebelumnya diberitakan, dalam siaran persnya, BMKG menjelaskan penyebab mengapa cuaca panas terik belakangan ini.

Penyebab Cuaca Panas Terik di Sebagian Wilayah Indonesia

Pertama, BMKG menyebutkan, saat ini kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara (termasuk Jabodetabek) didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah. Ditambah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim, terutama pada siang hari.

Kondisi tersebut menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. Alhasil, suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik.

Tak hanya itu, sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator juga masih mengalami musim kemarau. Sementara sebagian lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November, sehingga kondisi cuaca cerah hingga panas terik masih cukup mendominasi pada siang hari.

Baca Juga: 6 Jenis Batik Jawa Barat, Ada Lokatmala Masagi Dari Sukabumi!

Kedua, penyebab cuaca terik belakangan ini ditinjau dari posisi matahari.

Di akhir September, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Artinya, sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lain.

Pemanasan sinar matahari juga cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan cuaca terasa panas terik pada siang hari.

Namun BMKG menilai, fenomena astronomis penyebab cuaca panas terik tentu tidak berdiri sendiri. Peningkatan suhu udara secara drastis atau ekstrem di permukaan bumi juga disebabkan oleh faktor lain.

Baca Juga: Ajakan Bersih-bersih Pantai Loji Sukabumi Viral, Apa Itu Coastal Clean Up?

Faktor penyebab cuaca panas tersebut diantaranya kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara yang memiliki dampak lebih besar. Kemudian berdampak pula terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah, seperti yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi fenomena suhu panas terik di Indonesia, BMKG memprediksikan masih akan berlangsung dalam periode oktober. Mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Oleh karena prediksi cuaca panas terik di bulan Oktober, BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.

Terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, agar tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk kesehatan lainnya.

Sumber: Alodokter

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT