Sukabumi Update

Boro-boro Loker, 5200 Buruh Pabrik di Sukabumi Kena PHK Dampak Resesi Global

SUKABUMIUPDATE.com - Resesi ekonomi global berdampak pada banyak pabrik di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Perusahaan-perusahaan padat karya khususnya sektor tekstil atau garmen terpaksa mengurangi karyawan, karena negara-negara pembeli produk mereka di Eropa dan Amerika mengalami penurunan ekonomi akibat krisis global.

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Kabupaten Sukabumi mengungkap data hingga pertengahan September 2022, banyak perusahaan  di sektor  industri  produk tekstil garmen melakukan  efisiensi. salah satunya dengan melakukan pengurangan  pekerja atau karyawan.

"Kami mencatat pengurangan pekerja oleh pabrik-pabrik garmen di Kabupaten Sukabumi   antara  20 hingga 40 persen dari  total kapasitas aktivitas produksi normal," jelas Ketua Apindo Kabupaten Sukabumi, Sudarno kepada sukabumiupdate.com, Selasa 20 September 2022.

Jumlah karyawan atau pekerja pabrik khususnya garmen yang terkena PHK, dampak Resesi global, kurang lebih sudah mencapai 5.200 orang. Menurut Sudarno, beberapa  pabrik garmen saat ini  juga  melakukan  pengurangan  waktu  dan hari  kerja. Ada juga yang meliburkan seluruh atau sebagian aktivitas  kerja bagian produksi.

photoKetua Apindo Kabupaten Sukabumi Sudarno menegaskan saat ini ribuan pekerja pabrik garmen di PHK atau terkena efisiensi dampak dari resesi ekonomi global - (istimewa)</span

Ini terjadi lanjut Sudarno karena operasional  produksi dari pabrik-pabrik garmen tersebut tidak stabil akibat, order produksi dari buyer di luar negeri yang terdampak resesi ekonomi global. "Khususnya dari negara-negara di Eropa dan Amerika dimana order  produksi  mereka ke Indonesia termasuk Sukabumi, masih belum normal."

Kondisi ini membuat pabrik tekstil atau garmen yang merupakan industri padat karya dengan banyak banyak tenaga kerja, harus bertahan dengan melakukan efisiensi. 

Baca Juga :

"Tentu berdampak pada bertambahnya angka pengangguran akibat banyak  pemutusan  hubungan kerja dari  sektor  industri Garment di Kabupaten Sukabumi," beber Sudarno.

Untuk itu Apindo ungkap Sudarno memohon kepada semua Stakeholder  dapat  membantu, memberikan  solusi  terbaik, hingga resesi  ekonomi  global berakhir. Berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat, agar dalam mengambil kebijakan atau keputusan dapat memberikan perlindungan bagi perkembangan dan keberlangsungan sektor industri, khususnya padat karya.

"Jelas kami berharap semua  transaksi  bisnis dan order  kerja atau order produksi  di  sektor industri  segera  pulih dan normal kembali. Dimana aktivitas  kerja  dapat  berkembang, sehingga  dapat  kembali  melakukan recruitment  tenaga kerja," pungkasnya.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI