Sukabumi Update

Gotrade Meluncur di Indonesia, Usai Kumpulkan Investasi USD 15,5 juta

SUKABUMIUPDATE.com - Gotrade merupakan platform investasi yang memberi akses kepada penggunanya untuk trading fraksi saham & ETF US. Aplikasi tersebut berhasil mengumpulkan sebanyak US$ 15,5 juta dalam putaran seri A yang dipimpin Velocity Capital Fintech Ventures.

photoPeluncuran Gotrade di Indonesia - (Instagram @heygotrade)</span

Melansir dari tempo.co, dalam perilisannya pada Selasa, 5 April 2022, putaran investasi ini turut diikuti investor dari seluruh dunia seperti Mitsubishi UFJ Financial Group atau MUFG dari Jepang, BeeNext dari Singapura, Kibo Ventures dari Spanyol, Picus Capital dari Jerman. 

Selain itu, ada investor yang sudah terlibat sebelumnya seperti LocalGlobe dari UK, Social Leverage dari US, dan Raptor dari US.

Pendanaan ini diungkapkan satu tahun setelah Gotrade diluncurkan. Dalam periode yang sama, Gotrade sudah mengumpulkan lebih dari 500,000 pengguna dari 140 negara tanpa melakukan pemasaran. Pertumbuhan viral dari aplikasi ini terjadi secara natural dari word of mouth dan referral para pengguna.

Investasi untuk semua Gotrade didirikan pada 2019 oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant. Gotrade didirikan dengan misi untuk membuat investasi dapat diakses oleh semua orang, di

Baca Juga :

mana saja. 

Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant bekerja bersama mengembangkan aplikasi Gotrade untuk memungkinkan pengguna di seluruh dunia membeli saham fractional dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada di NYSE dan NASDAQ.

Gotrade mendapatkan investasi seed-round US$ 7 juta pada 2021 dari LocalGlobe dan Social Leverage. 

Keduanya merupakan investor awal Robinhood. Setelah mendapat izin dari Labuan Financial Services Authority of Malaysia, Gotrade meluncurkan platformnya dengan sistem undangan pada Maret 2021 dan peluncuran secara global pada September 2021.

Tanpa mengandalkan pemasaran, aplikasi ini telah berhasil menarik 500,000 pengguna, 90 persen dari para pengguna tersebut berinvestasi di pasar saham Amerika untuk pertama kalinya. 

Hingga saat ini, para pengguna Gotrade sudah melakukan transaksi senilai lebih dari US$ 400 juta dengan 5 juta trade.

Selayaknya Robinhood, Gotrade tidak membebankan biaya komisi pada trade. Namun, berbeda dengan Robinhood, Gotrade tidak mengadopsi praktik kontroversial dengan memonetisasi pembayaran order flow.

Gotrade mendapatkan pemasukan dengan membebankan 0,50 persen hingga 1,20 persen dalam biaya FX (jumlahnya tergantung dari mata uang asal) ketika pengguna memilih untuk deposit dengan mata uang lokal yang dikonversikan menjadi dolar AS untuk diperdagangkan.

Biaya ini sudah termasuk biaya setoran instan yang akan memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akun mereka terlebih dahulu.

Gotrade tengah menguji produk keanggotaan premium yang disebut Gotrade Black yang memberikan akses pengguna ke grafik candlestick, rating analis, target price, dan pengukuran risiko dengan biaya keanggotaan bulanan US$ 2.

Gotrade berniat menyentuh pasar lokal setelah tercapainya pendanaan US$ 15,5 juta yang dipimpin Velocity. Pendanaan ini membuat total pendanaan Gotrade pada saat ini menjadi US$ 22,5 juta.

Baca Juga :

SUMBER: TEMPO.CO

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI