Sukabumi Update

Warga Sukabumi, Jika Temui Reptil Berbahaya Hubungi Saja Peribumi

SUKABUMIUPDATE.com - Perkumpulan Pecinta Reptil Sukabumi (Peribumi), menjadi salah satu komunitas dengan hobi unik. Mereka sekumpulan penyuka binatang reptil, khususnya ular.

Komunitas ini berdiri sejak tahun 2016 lalu. Menurut Muhamad Wildan, selaku Ketua Peribumi, komunitas ini di bentuk dengan tujuan utamanya untuk mengedukasi bahwa tidak semua ular itu, berbahaya.

BACA JUGA: Sukabumi Cat Lovers, Pecinta Kucing Jalanan Tak Bertuan hingga Berharga Belasan Juta

”Awal mulanya terbentuk komunitas reptil itu, untuk membuat wadah, sekaligus. menghapus persepsi masyarakat terhadap ular. Ular merupakan ekosistem penting, khususnya bagi petani, karena bisa mencegah wabah hama tikus,” jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (14/6).

Ditambahkannya, kegiatan rutin yang selalu dilakukan komunitas Peribumi adalah gathring,  sosialisasi, edukasi herving atau mendata jenis-jenis ular yang masih terjaga kelestariannya di Sukabumi.

BACA JUGA: Macro Phone Sukabumi, Hunting and Sharing

“Contoh edukasinya seperti, menjelaskan perbedaan jenis ular hijau yang berbahaya dan tidak, ular-ular sawah yang berbahaya dan tidak. Selain itu, cara menangani ular yang masuk ke dalam rumah. Setelah edukasi, kami atraksi atau adu ketangkasan dengan ular. Terakhir, biasanya diisi dengan berinteraksi langsung mendengar keluhan-keluhan masyarakat” jelas Wildan.

Komunitas ini, tambah Wildan, tidak mempunyai jadwal khusus berkumpul. Namun pasti ada saja pertemuan dalam seminggu sekali, di home base-nya di Jalan Brawijaya, Gang 2 Bhayangkara, Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Ini Komunitas Mancing Tanpa Batas, dari Sukabumi Hingga Alaska

“Ular-ular yang kami punya tentunya yang sering ditemukan di sekitar, seperti ular hijau, ular sawah, dan sanca. Tapi ttidak hanya ular, kami juga memelihara reptil berkaki, seperti biawak (varanus salvator), nebulus biawak Jayapura,” beber pria berusia 24 tahun itu.

Wildan juga menceritakan tentang pengalaman paling lucu dan selalu diingatnya, yaitu ketika nge-rescue ke salah satu daerah di Sukabumi, yang menurut informasi ia terima, berukuran sebesar termos air.

BACA JUGA: Komunitas MCB Born Free Sukabumi, Sepeda Jadi Istri Kedua

“Dengan rasa penasaran kami mencarinya. Setelah sekian lama dicari ternyata ular yang katanya sebesar termos itu, nyatanya hanya sebesar jempol kaki,” tuturnya.

Ditanya soal harapan ke depan, Wildan ingin ular-ular yang di alam lebih banyak berkembang, agar terjaga ekosistemnya. Khusus untuk Peribumi, bisa lebih dikenal masyarakat, agar bisa membantu warga jika ditemui ular sebesar termos air, terangnya dengan nada bercanda.

“Dan paling penting satu, jika masyarakat menemukan ular, saya harap tidak langsung dibunuh,” pungkasnya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI