Sukabumi Update

Dari Baduy untuk Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Sawarga, dalam bahasa Sunda artinya "Surga". Sawarga merupakan grup musik asal Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan kini dikenal sebagai bagian dari kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Berdiri sejak 24 Januari 2017 di Ciemas.

Dalam garapan musiknya, Sawarga menjadikan Kacapi Baduy (Kacapi Buhun) sebagai instrumen utama, berdirinya Sawarga memang tak bisa lepas dari kehadiran Kacapi Baduy atau biasa disebut juga Kacapi Bodas oleh masyarakat Baduy, sengaja  dititipkan langsung Ayah Alim, Jaro Cikeusik, Baduy Dalam, kepada empat orang perwakilan komunitas seni dari Sukabumi.

BACA JUGA: Kenalkan Musik Tradisional Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Sawarga Roadshow

Dititipkannya kacapi berdawai 12, dengan laras Salendro Nusantara ini bukan tanpa alasan, Ayah Alim melihat semakin sedikit generasi muda, khususnya di Baduy Dalam yang tertarik untuk memainkan kacapi ini.

Chanra Hardy Nugraha, didampingi Noer Ramlan, dua orang perwakilan Sawarga, mengaku sepulang dari Baduy, masing-masing sempat berjalan menggarap kacapi ini, namun ternyata tidak juga menemukan konsep musik yang tepat.

BACA JUGA: Seniman Kota Sukabumi Kembangkan Geopark Ciletuh Lewat Seni Budaya

Sampai pada 24 januari 2017, Noer Ramlan yang sebelumnya bergabung dengan Komunitas Guay, dan Agus Ridwan dari Komunitas Sketsa, dua dari empat orang perwakilan komunitas yang mendapat amanah untuk menghidupkan kemabali kacapi ini di luar wilayah Baduy Dalam, sepakat menyatukan tekad dan pikiran buat menggarap musik Kacapi Baduy bersama sama, hingga lahirlah Sawarga.

Dalam melengkapi instrumen Kacapi Buhun, Sawarga sempat kesulitan menentukan instrumen pendamping, eksplorasi alat musik pun dilakukan, hingga akhirnya Sawarga bertemu Komunitas Karinding Karasukan.

BACA JUGA: Kolaborasi Karasukan dan Sketsa di GWK Lahirkan Karya Musik Unik Sukabumi

Selain memainkan Karinding, komunitas ini juga mengusung musik bambu. Pertemuan inilah yang  membuat musik Sawarga lebih bernyawa. Dalam usianya yang masih belia, Sawarga terus berusaha untuk bisa mengusung Kacapi Buhun ke tempat yang lebih luas. Selain terus berkarya, Sawarga juga kerap mengejar pentas untuk bisa mengenalkan Kacapi Buhun.

Awalnya, Sawarga lebih mengusung konsep musik eksperimental. Namun seiring berjalannya waktu, kini konsep Musik Sawarga semakin menemukan bentuk dan berani menentukan sikap, pada warna musik mereka.

BACA JUGA: Lomba Angklung Buhun Kemerdekaan ala Suku Baduy

Sawarga menjadikan musik kacapi buhun ini yang mampu bercerita (musik programa), karena banyak terinspirasi keindahan alam, serta kehidupan masyarakat Ciletuh.

Sawarga berharap, garapan musik mereka juga akan menjadi identitas dari kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, disebut “Ciletuhan”.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI