Sukabumi Update

Komunitas Sapu Lidi Sukabumi Raih Penghargaan, Begini Asal-usulnya

SUKABUMIUPDATE.com - Komunitas Sampah Punah Lingkungan Dinamis (Sapu Lidi) asal Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole ini berhasil meraih penghargaan kompetisi inovasi  penanggulangan kemiskinan Kota Sukabumi tahun 2019 yang diinisiasi Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Upaya Pemuda Kampung Warudoyong Sagaranten Lestarikan Seni Kendang Penca

"Komunitas Sapu Lidi adalah Komunitas yang bergerak dalam pengentasan sampah yang ada di lingkungan masyarakat. Komunitas kami punya moto Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh, sesuai dengan simbol sapu lidi," ungkap ketua Komunitas Sapu Lidi, Andri Sopiyandi kepada sukabumiupdate.com, Senin (26/8/2019).

Lanjut Andri, tujuan dari komunitasnya yaitu ingin menyatukan masyarakat untuk membersikan lingkungannya sediri. Cara kerja dari komunitas tersebut adalah mencari spot yang kumuh akan sampah, ataupun menampung keluhan dari warga yang ingin mengentaskan kotoran sampah, yang kerap menggangu lingkungan mereka sendiri.

"Kita berkoordinasi dengan aparat setempat, baik RT atau RW yang punya wilayah atas persetujuannya, baru kami intervensi lingkungan tersebut agar tidak terjadi perbedaan paham," lanjut Andri.

BACA JUGA: Kemah Budaya Ketiga di Kampung Cengkuk Sukabumi Gandeng Generasi Millenial

Komunitas Sapu Lidi sendiri berdiri sejak tahun 2016. Pengurus komunitas ini berjumlah 13 anggota, namun untuk partisipan yang ada di Kelurahan Subangjaya sendiri mencapai lebih dari 100 orang. Bahkan, ada lebih dari 200 partisipan yang berada di luar Kelurahan Subangjaya, yaitu seperti di Kelurahan Kebonjati, Kelurahan Cisarua, dan Kelurahan Selabatu.

"Sekitar 15 wilayah sudah kami garap, itu pun dengan kondisi ada yang mungkin sampai dua atau tiga kali intervensi ke wilayah tersebut. Untuk alat yang digunakan tidak selalu sapu lidi, tapi tergantung kebutuhan. Bisa pakai parang, golok atau mesin pembabatan. Karena bukan sampah saja yang kita bereskan, rumput tinggi atau pohon yang mengganggu jalan setidaknya bisa mengurangi kekumuhan wilayah yang kita intervensi," jelasnya.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI