Sukabumi Update

Mengenal Kampung Hoya di Benda Sukabumi, Penghasil Bunga Hias Unik Bernilai Rupiah

SUKABUMIUPDATE.com - Hoya merupakan tanaman merambat yang berasal dari beberapa negara di Asia seperti Cina, India, Thailand, Malaysia, Vietnam, Bangladesh, dan Indonesia.

Tanaman ini kerap dijadikan tanaman hias dan biasanya pot tanaman ini digantung karena tumbuh merambat hingga 5 meter panjangnya. Ketika mekar bunganya akan nampak indah. Bunganya tumbuh bergerombol. Setiap bunga memiliki lima kelopak yang jika mekar sempurna menyerupai bintang. 

Tepatnya di Kampung Bodogol RT 03/06, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi terdapat kelompok pembudidaya tanaman Hoya. Lebih tepatnya Hoya Merah, sebab ada juga Hoya Putih.

BACA JUGA: Pedagang Bunga Marak di Cibadak Sukabumi, Jenis Ini Paling Banyak Dicari

Ketua Perkumpulan Kampung Hoya, Ferry Fadli bercerita, kelompok tanaman Hoya di kampung ini berdiri sejak tahun 2018 silam. Inisiasi terbentuk perkumpulan itu setelah digelarnya revitalisasi Bodogol di Pusat Penelitian Konservasi Alam Bodogol.  

"Kita ini bagian dari volunteernya disana. Di acara tersebut banyak masyarakat yang diundang. Ketika pada kegiatan tersebut kita mendapatkan ide, tanaman Hoya dapat dikembangkan di masyarakat. Karena taman ini bisa dimanfaatkan, bisa dibudidayakan dan bernilai ekonomi juga. Jadi kita buatlah wadah ini untuk membahas tanaman tersebut," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.

Bunga Hoya ketika mekar. Bunganya tumbuh bergerombol. Setiap bunga memiliki lima kelopak yang jika mekar sempurna menyerupai bintang. 

Ferry mengaku semakin tergugah mendalami atau membudidayakan tanaman ini karena Hoya dapat dimanfaatkan secara ekonomis. Lantaran saat ini masyarakat yang mayoritas petani di kampung tersebut hanya menanam di lahan milik MNC Grup. Nantinya diharapkan pembudidayaan tanaman ini dapat menjadi mata pencaharian pengganti untuk warga, ketika lahan tersebut kembali ditarik MNC Grup.

BACA JUGA: Petani Bunga Kecewa Pesanan HUT Kabupaten Sukabumi Belum Dibayar, Ini Masalahnya!

"Sebenarnya saya melihat nilai ekonominya. Karena ini dapat dimanfaatkan sebagai mata pencarian untuk masyarakat. Sejauh ini masyarakat di wilayah Bodogol itu mayoritas bertani, namun lahan yang mereka garap itu milik MNC, jadi maksud saya ini nantinya sebagai mata pencaharian alternatif ketika lahan itu diambil lagi oleh MNC kita siapkan budidayanya," tuturnya

Ferry menjelaskan, keunggulan tanaman Hoya adalah dapat menjadi pemanis rumah karena tumbuh tersebut dapat tumbuh di dalam ruangan dan dapat menyerap polutan sehingga membuat ruangan semakin sejuk. 

"Selain itu tumbuh ini juga dapat digunakan untuk bahan medis. Banyak komunitas yang meneliti Hoya, ternyata bisa digunakan menjadi bahan obat beberapa jenis penyakit antara lain, penyakit Kaki Gajah dan masuk angin tergantung jenisnya," paparnya.

BACA JUGA: Festival Bunga Sisakan Sampah, Puluhan Anggota Kodim 0622 Sukabumi Bersih-bersih

Harga tanaman ini bervariatif tergantung jenisnya dan tingkat kesulitan membudidayakannya. Ferry mengatakan, harga tanaman yang tersedia di Perkumpulan Kampung Hoya mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 300 ribu per pohon.

"Di sini ada 13 jenis tanaman Hoya. Kita mendapatkan bibit Hoya memetik di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan kita sudah mendapatkan izinnya untuk membudidayakan yang mengambil bibit di kawasa itu," tandasnya

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI