Sukabumi Update

10 Contoh Sindiran Bahasa Sunda dan Artinya, Untuk Menegur Secara Tidak Langsung

SUKABUMIUPDATE.com - Kata sindiran kerap dilakukan untuk menegur seseorang secara tidak langsung dengan harapan orang yang disindir sadar akan kesalahannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyindir memiliki arti mengkritik (mencela, mengejek, dan sebagainya) seseorang secara tidak langsung atau tidak terus terang.

Tak hanya dalam bahasa Indonesia, bahasa Sunda Pun memiliki kalimat sindiran yang bisa digunakan untuk mengingatkan orang lain.

Berikut 10 contoh kalimat sindiran bahasa Sunda lengkap dengan artinya dikutip dari laman Sundapedia, sebuah situs belajar bahasa Sunda.

1. Ari sarua kénéh sok meuli tabung gas héjo mah tong sok olo-olo.

Artinya: Sindiran basa Sunda untuk orang yang sombong dan suka pamer padahal dirinya masih suka membeli barang bersubsidi. Artinya “selama masih sama suka membeli tabung gas hijau mah jangan suka belagu”.

2. Dina jaman kiwari sélfi diheulakeun, nyiar pangarti dipandeurikeun.

Artinya: Kata-kata sindiran Sunda untuk pelajar atau yang sedang menuntut ilmu kebanyakan selfi, pamer foto di media sosial, tapi malas belajar. Artinya “di zaman sekarang selfi didahulukan, mencari ilmu diakhirkan”.

3. Teu cara keur nginjeumna, mani pikarunyaeun. Lagu mayar mah mani pikasieuneun.

Artinya: Kata-kata sindiran untuk orang yang galak kalau ditagih hutang. Artinya “tidak seperti saat sedang meminjam, mengkhawatirkan. Saatnya bayar hutang menakutkan.”

4. Nya goréng milik, nya goréng basa.

Artinya: Sindiran bahasa Sunda untuk orang yang nasibnya kurang beruntung/ tidak mampu. Alih-alih sopan santun, bahasanya kasar dan menyinggung orang lain. Artinya “sudah tidak beruntung, bahasanya jelek.”

5. Teu ngukur ka kujur, teu nimbang ka awak.

Artinya: Kata-kata sindiran untuk teman yang tidak tahu kemampuan diri sendiri atau orang yang melakukan sesuatu melampaui kemampuan dirinya sendiri. Artinya “tidak mengukur kemampuan diri sendiri.”

6. Lagu nginjeum ngababarikeun, lagu mulangkeun mah ngahésékeun.

Artinya: Sindiran untuk orang yang menganggap enteng ketika meminjam, tapi menyusahkan saat mengembalikan. Artinya “waktu meminjam menganggap enteng, waktu mengembalikan menyusahkan.”

7. Cape gawé teu kapaké, kitu salah kieu lain.

Artinya: Pernah dibuat serba salah? Kata-kata ini cocok untuk situasi tersebut. Artinya “cape bekerja tidak terpakai, begitu salah begini bukan.”

8. Dijieun hulu teu maju, dijieun buntut teu ngépot.

Artinya: Sindiran Sunda untuk orang yang tidak produktif dalam tim. Artinya “dibuat kepala tidak maju, dibuat jadi ekor tidak mengikuti.”

9.  Luar léor teu puguh cekeleunana.

Artinya: Pernah dipermainkan oleh kata-kata atau sikap seseorang? Kata-kata sindiran bahasa Sunda ini cocok untuk orang yang suka mempermainkan atau suka berdusta. Artinya “tidak konsisten/ tidak bisa dipegang kata-katanya.”

10. Keur butuh mah politik (nempo ka nu leutik), geus jeneng mah pulitik (nipu ka nu leutik).

Artinya: Sindiran bahasa Sunda singkat untuk oknum politisi yang lupa diri dan korupsi setelah jadi pejabat. Artinya “sedang butuh mah politik (nempo ka nu leutik = melihat rakyat kecil/ blusukan), sudah jadi pejabat mah pulitik (menipu rakyat kecil).

#SHOWRELATEBERITA

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI