Sukabumi Update

Maling dan Gangguan Mental, Mengenal Ciri serta Gejala Kleptomania

SUKABUMIUPDATE.com - Warga akhir-akhir ini sering melaporkan kehilangan harta benda. Ada yang 'disikat' dari rumah atau dipinjam tapi tak pernah dikembalikan. 


Artikel ini akan menguraikan tentang mental maling para pelaku kejahatan, khususnya Kleptomania. Jenis gangguan mental awalnya tidak disadari, lalu lupa diri dan bertindak sesukanya. Tak jarang, para kleptomania terseret ke ranah hukum akibat perbuatannya.


Melansir dari Mayoclinic, berikut uraian tentang Kleptomania, ciri-ciri dan gejalanya.


Kleptomania adalah gangguan psikologis persisten yang menempatkan seorang individu dalam situasi yang tidak dapat dikontrol karena keinginannya yang kuat untuk mencuri barang tertentu.


Barang yang dicuri biasanya tidak begitu bernilai dan cenderung tidak dibutuhkan. Seorang kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi. Mereka juga tidak memiliki niat untuk merugikan siapa pun.


Seorang kleptomania sangat suka mencuri hanya untuk menenangkan stress, kecemasan dan ketegangan yang sedang dialami.


Pengidap kleptomania sulit untuk mengontrol emosional dan perilakunya, sehingga mudah tergoda saat ada dorongan mencuri barang tertentu.

 

A. Gejala Kleptomania


Kleptomania memiliki beberapa kemungkinan gejala yang meliputi:


• Pencurian tidak dapat dijelaskan 

• Ketidakmampuan untuk menahan dorongan kuat untuk mencuri barang yang tidak dibutuhkan

• Benda curian bernilai kecil atau bahkan tidak bernilai

• Kebohongan patologis

• Terjadi peningkatan ketegangan, kecemasan, atau gairah yang mengarah pada perilaku pencurian

• Merasa senang, lega hingga puas ketika berhasil mencuri

• Setelah mencuri, ia akan merasa sangat bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, dan malu atau takut ditangkap

• Tumbuh kembali dorongan untuk mencuri sehingga terjadi siklus berulang kleptomania


Seorang kleptomania memiliki kemungkinan rentan terhadap kecemasan atau penggunaan zat tertentu.


Kleptomania dapat terjadi secara tunggal tetapi sering juga terjadi diiringi kondisi mental lainnya. Kleptomania dapat terjadi bersamaan dengan beberapa gangguan lain sebagai berikut:


• Gangguan suasana hati

• Gangguan panik/panic attack

• Gangguan kecemasan perpisahan

• Gangguan dismorfik tubuh

• Gangguan kecemasan



B. Bahaya Komplikasi Kleptomania


Kleptomania yang tidak diobati dapat mengakibatkan masalah emosional dan berdampak pada konflik keluarga, pekerjaan, hukum, dan finansial yang parah.


Seorang kleptomania tidak bisa menjelaskan mengapa mereka mencuri, sehingga saat tertangkap oleh aparat proses hukum mau tidak mau harus dijalani.


Bahayanya, kleptomania ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan mental, termasuk:


• Alkohol atau penyalahgunaan zat adiktif lainnya

• Gangguan kepribadian

• Gangguan Makan

• Depresi

• Gangguan bipolar

• Pikiran dan perilaku bunuh diri

• Gangguan kontrol impuls lainnya, seperti perjudian kompulsif atau belanja


C. Penyebab Kleptomania


Pertanyaan yang sering kali muncul adalah apa sih yang menyebabkan seseorang memiliki kleptomania?

Sayangnya, hingga saat ini, penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti.


Akan tetapi, perubahan di bagian otak mungkin menjadi salah satu akar terjadinya gangguan mental kleptomania.


Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk lebih memahami penyebab timbulnya kleptomania. Beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab kleptomania diantaranya:


1. Masalah serotonin


Serotonin adalah masalah dengan bahan kimia otak yang terjadi secara alami.


Serotonin, neurotransmitter, berfungsi dalam membantu mengatur suasana hati dan emosi. Sehingga, orang dengan perilaku impulsif umumnya memiliki tingkat serotonin yang rendah umum.


2. Gangguan adiktif


Penyebab yang kedua adalah gangguan adiktif.

Perilaku mencuri oleh Kleptomania dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmitter selain serotonin). 


Beberapa orang mencari aktivitas yang dapat melepaskan dopamin, karena pelepasan dopamin mampu menciptakan perasaan yang menyenangkan. 

 

3. Sistem opioid otak


Faktor timbulnya suatu dorongan dorongan dalam diri diatur oleh sistem opioid otak.

Ketidakseimbangan dalam sistem opioid otak menjadi penyebab kleptomania sulit untuk menahan dorongan mencuri.



Kleptomania jarang terjadi pada orang dengan usia lebih dari 50 tahun. Gangguan kleptomania dapat diobati melalui konsultasi dengan psikolog/psikiater.


Psikolog/psikiater biasanya merekomendasikan terapi perilaku kognitif karena dipandang sebagai pilihan pengobatan yang paling efektif.


Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi saat kamu sudah merasa ada yang tidak beres dengan kondisi mental!


Konsultasi dengan tenaga profesional dapat mencegah berkembangnya gangguan jiwa, termasuk kleptomania agar tetap menjalankan perannya sebagai manusia.


Sumber : Mayoclinic


Writer: Nida Salma M



Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI