Sukabumi Update

SMPN 2 Nagrak Sukabumi, Cerita Anugerah Tertinggi Sekolah Adiwiyata Mandiri 2022

SMPN 2 Nagrak Kabupaten Sukabumi cetak sejarak. Sekolah pertama di Sukabumi yang meraih penghargaan tertinggi adiwiyata mandiri

SUKABUMIUPDATE.com - SMPN 2 Nagrak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat meraih penganugerahan tertinggi sekolah Adiwiyata Mandiri tahun 2022. Penilaian calon sekolah-sekolah penerima penghargaan tertinggi isu lingkungan hidup tahun ini diikuti oleh 789 sekolah dari 27 provinsi se-Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, 1 Desember 2022. Wakil Menteri LHK, Alue Dohong mewakili Menteri LHK, memberikan Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2022.

Penghargaan diterima Kepala SMPN 2 Nagrak Kabupaten Sukabumi, Yana Rudiana didampingi Ketua Program Adiwiyata Euis Supartini, dan koordinator program adiwiyata SMPN 2 Nagrak Ratu Hibarwati.

“Alhamdulilah dengan dukungan seluruh elemen di sekolah baik guru, siswa, komite dan warga, dinas pendidikan dan dinas lingkungan hidup, kabupaten dan provinsi, SMPN 2 Nagrak meraih penghargaan tertinggi sekolah adiwiyata mandiri 2022,” jelas Koordinator Program Adiwiyata SMPN 2 Nagrak, Ratu Hibarwati kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/12/2022).

Penghargaan ini adalah pembuktian komitmen SMPN 2 Nagrak dalam mewujudkan sekolah berinovasi dan bergerak, lanjut Ratu. Menjadi lembaga pendidikan sekolah yang sehat, berprestasi serta berwawasan lingkungan dengan berlandasan iman dan taqwa.

Baca Juga: Potret Lingkungan Hidup di Sukabumi

Menurut Ratu, Sekolah Adiwiyata Mandiri 2022 adalah sebuah proses panjang. Mulai dirintis sejak 2016, lolos tingkat kabupaten, lanjut ke Provinsi Jawa Barat, kemudian ke level nasional.

“Di level nasional itu yang ada dua tahapan, ada adiwiyata nasional dan puncaknya adiwiyata mandiri,” sambungnya.

Konsistensi menjadi kunci, karena penghargaan adiwiyata mandiri berbeda penilaian level-level dibawahnya. Disini ada prasyarat harus membina sekolah lain.

"Mandiri itu ciri khasnya adalah ketika meraih proses adiwiyata nasional, dia harus merangkul, memberikan imbas pengetahuan, istilahnya membina minimal dua sekolah lainnya,” beber Ratu.

Dalam membangun komitmen lingkungan hidup, SMPN 2 Nagrak mendampingi SDN Kompa dan SMP Cicantayan. “Keduanya kami dorong masuk ke tingkat Kabupaten, hal itu menjadi tolak ukur pembinaan yang dianggap berhasil," kata Ratu.

Penghargaan diterima Kepala SMPN 2 Nagrak Kabupaten Sukabumi, Yana Rudiana didampingi Ketua Program Adiwiyata Euis Supartini, dan koordinator program adiwiyata SMPN 2 Nagrak Ratu Hibarwati.Penghargaan diterima Kepala SMPN 2 Nagrak Kabupaten Sukabumi, Yana Rudiana didampingi Ketua Program Adiwiyata Euis Supartini, dan koordinator program adiwiyata SMPN 2 Nagrak Ratu Hibarwati.

Tentu ini membanggakan untuk Sukabumi. Menjadi sejarah di Sukabumi, sebagai sekolah pertama yang menerima penghargaan tertinggi adiwiyata mandiri.

Ratu menambahkan bahwa selama ini sejumlah kriteria terus dipenuhi. Mulai dari menyesuaikan visi misi sekolah berwawasan lingkungan. “Minimal harus tersurat, dimana visi misi SMPN 2 Nagrak adalah mewujudkan siswa yang terdidik, terampil, sehat serta berwawasan lingkungan," bebernya

Visi misi kemudian mendasari pembelajaran dan semua aktivitas di sekolah. Wawasan lingkungan, turun ke program ekstrakurikuler, pembelajaran, ungkap Ratu. Semua guru guru membuat RPP pembelajaran. Dimana proses, penilaian hingga implementasi kegiatannya selalu mengedepankan wawasan lingkungan.

Soal pembelajaran di kelas, Ketua Program Adiwiyata SMPN 2 Nagrak, Euis Supartini menegaskan bahwa semua mata pelajaran diintegrasikan dengan visi misi tersebut. Ia mencontohkan pelajaran Matematika berwawasan lingkungan, seperti menghitung himpunan, dimana menggunakan simbol tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan lainnya terkait isu lingkungan hidup.

“Misal mengukur volume tabung, yang diukurnya tong sampah,” ucap Euis.

Baca Juga: 5R: Gaya Hidup Kurangi Sampah Plastik

“Jadi selalu dikaitkan dengan wawasan lingkungan. Bahasa Indonesia, misalkan deskripsi karangan tentang kehidupan lingkungan, puisi puisi tentang alam dan lainnya. Kesenian juga sama, memanfaatkan barang bekas, barang yang tidak berguna untuk menjadi karya seni. Olahraga, olah tubuh sudah jelas, apapun mata pelajaran ada kaitannya dengan wawasan lingkungan," tuturnya.

Sementara penguatan aktivitas seperti ekskul lingkungan juga dilakukan. Gerakan Penghijauan Berbudaya Lingkungan Sekolah (GPBLS), dimana setiap jumat ada bersih bersih, semua turun tangan, dari siswa, guru dan lainnya. Kegiatan Ini sebulan dua kali bergantian dengan senam jumat.
,
SMPN 2 Nagrak juga memiliki kegiatan konservasi energi, konservasi air, dan konservasi drainase. Mengerucut pada penghematan listrik, pemberdayaan sampah, yang menjadi ciri khas dari adiwiyata.

Gerakan ini bertujuan bagaimana tidak ada limbah air yang terbuang begitu saja, sehingga dimanfaatkan dengan membuat kolam lele untuk menampung air pembuangan. Intensitas cuci tangan sekarang kan cukup tinggi, dengan adanya Cuci Tangan Pakai Sabun (CPTS) menjadikan volume air meningkat.

Kemudian air hujan ditampung menggunakan toren, untuk menyiram tanaman. Selain itu ada pengolahan sampah 3R yaitu Reuse, Reduce dan Recycle, daur ulang. "Di sekolah ini ada feeding school, istilah sundanya botram, jadi nanti anak anak bawa tempat makan dan tempat minum sendiri, jadi dari satu hari itu anak anak tidak jajan sehingga mengurangi pembuangan sampah," beber Euis.

Dilanjut dengan proyek ekobrik dari sampah botol, sampah bungkus permen, bungkus jajanan dan lainnya. Program ini sedang berproses yaitu memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan barang bermanfaat seperti kursi dan hiasan taman.

"Harapan kedepan kita membantu kebijakan pemerintah daerah. Di Jawa Barat hanya ada 4 sekolah, hal ini menunjukan dukungan dari pemerintah daerah sangat diperlukan, mari dorong dengan potensi Sukabumi yang luar biasa. Sekolah lain banyak yang layak, hanya perlu evaluasi, kita sudah lebih dulu melangkah dan siap memberikan sumbangsih yang lebih besar,” pungkasnya.

Reporter: Ibnu/Magang

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT