Sukabumi Update

Lucid Dream Bukan Mimpi Biasa! Termasuk Gangguan Psikologis PTSD?

Ilustrasi Seseorang Mengalami Lucid Dream, Bukan Mimpi Biasa (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Mimpi adalah hal umum yang sering terjadi ketika seseorang tertidur lelap.

Namun, pernahkah kamu mimpi dalam keadaan sadar? Jika pernah, maka kamu sedang mengalami Lucid Dream.

Artinya, Lucid Dream adalah kondisi ketika seseorang sadar bahwa dirinya sedang bermimpi.

Simak 4 Fakta Menarik Seputar Lucid Dream, dilansir dari gramedia.com!

Baca Juga: Tips Tidur Cepat 30 Detik dengan Metode Militer, Atasi Melek di Malam Hari!

1. Proses Lucid Dream di antara Fase Tidur

Pada dasarnya fase tidur terbagi menjadi dua, yakni rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (NREM).

Ciri fase tidur REM yaitu kelopak mata tertutup tetapi bola mata masih bergerak dan gelombang otak masih aktif. Sedangkan fase tidur NREM terjadi saat tubuh mulai tertidur lelap.

Ketika tidur, gelombang otak terkadang masih aktif, sehingga biasanya lebih lama berada dalam tidur REM.

Gelombang otak yang aktif ini akan membuat tubuh merasa berada di antara tahapan tidur dan terjaga. Akhirnya, kondisi ini menyebabkan fenomena mimpi terjadi, termasuk lucid dream.

Baca Juga: Bacaan Doa Mimpi Buruk, Lafalkan Agar Tidur Lebih Nyenyak dan Ajarkan pada Anak

2. Mimpi Sadar (Lucid Dream) Bukan Mimpi Biasa

Ketika bermimpi normal, seseorang bisa saja melupakan detail cerita mimpi tersebut saat esok hari.

Namun, orang yang mengalami lucid dream akan berbeda, ia justru mengingat setiap detail mimpi yang terjadi seolah nyata.

Hal ini kemudian membuat seseorang bisa mengontrol lucid dream yang dialaminya.

3. Lucid dream Bukan Masalah Kesehatan

Lucid dream diketahui bukan merupakan masalah kesehatan yang perlu tingkat kewaspadaan tinggi.

Studi menyebut hampir setiap orang pernah mengalami lucid dream setidaknya sekali seumur hidup mereka.

Meski Lucid Dream tidak berdampak negatif pada kesehatan fisik, akan tetapi pada beberapa kasus dalam jangka panjang, terlalu sering mengalami lucid dream dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Salah satunya menyebabkan gangguan tidur seperti sleep paralysis, gangguan kecemasan dan depresi.

Baca Juga: Inilah 7 Arti Mimpi Ketemu Orang yang Sudah Meninggal Dunia

4. Hubungan Lucid Dream dan Meditasi

Orang yang melakukan meditasi secara teratur cenderung lebih mungkin mengalami lucid dream.

Hal ini karena kegiatan meditasi dapat melatih seseorang menjadi lebih rileks dan tenang. Alhasil kualitas tidur menjadi lebih baik dan lucid dream pun menjadi lebih nyata.

Namun demikian, teori lain menyebutkan meditator sering lebih mudah memasuki pola gelombang otak theta. Adapun pola gelombang otak ini terbentuk selama tidur REM, yaitu tahap tidur ketika seseorang mudah bermimpi, termasuk lucid dream.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa fenomena mimpi Lucid Dream bukan merupakan suatu kondisi berbahaya.

Akan tetapi, Lucid Dream yang berulang bisa menjadi gejala dari gangguan psikologis, seperti Post-traumatic stress disorder atau PTSD terutama ketika seseorang mengalami trauma.

Untuk diketahui, istilah Lucid Dream diciptakan oleh psikiater dan penulis Belanda bernama Frederik (Willem) van Eeden (1860-1932). Menurutnya, berkat Lucid Dream, si pemimpi dapat berperan aktif dan mengubah pengalaman imajiner di dunia mimpinya sendiri.

Sumber : gramedia.com

Editor : Nida Salma Mardiyyah

Tags :
BERITA TERKAIT