Sukabumi Update

Sejarah Nisfu Syaban, Arah Kiblat Berubah dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram

Ilustrasi. Amalan Sunnah - Sejarah Nisfu Syaban, Arah Kiblat Berubah dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram | Foto: Pixabay/mohamed_hassan

SUKABUMIUPDATE.com - Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu momentum istimewa yang ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ya, bulan Syaban adalah periode dalam kalender hijriah sebelum resmi masuk ke Bulan Ramadhan.

Nisfu Syaban disebut Laylatul Bara'ah, diperingati tanggal 15 Syaban, sekaligus pertanda bulan Ramadhan akan segera tiba.

Malam Nisfu Syaban 2023 sudah ditetapkan dalam Kalender Masehi, yaitu jatuh pada 7 hingga 8 Maret mendatangi.

Baca Juga: Misteri Kuntilanak, Peneliti Jerman dan Indonesia Bongkar Asal Usul Mbak Kunti

Peringatan Nisfu Syaban juga dianggap sebagai bulan persiapan menghadapi Puasa Ramadhan, dan umumnya bisa menjadi ladang amal ibadah bagi umat islam karena disebut memiliki balasan pahala yang melimpah.

Sejarah Nisfu Syaban, Arah Kiblat Berubah dari Baitul Maqdis ke Masjidil Haram

Melansir situs resmi Kementerian Agama (Kemenag) via Suara.com, Rabu (22/2/2023) awal mula peringatan Malam Nisfu Syaban yaitu adanya perubahan Arah Kiblat, dari yang sebelumnya menghadap Baitul Maqdis berubah menjadi menghadap Kabah di Masjidil Haram. 

Padahal saat itu umat islam sudah salat menghadap Baitul Maqdis selama sekitar 17 bulan 3 hari. Kemudian Allah memerintahkan untuk menghadap kiblat pada Selasa, Nisfu Syaban, sebagaimana teruang dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 144, yang artinya:

“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu,"

Baca Juga: Kenapa Kuntilanak Tertawa? Misteri Mbak Kunti dalam Cerita Hantu Urban Legend

Selain itu, Malam Nisfu Syaban disebut sebagai waktu buku amalan umat islam ditutup, dan bersiap menyambut buku baru yang ditandai dengan kedatangan bulan Ramadhan.

Sementara itu mengutip NU Online, anjuran untuk menghidupkan malam nisfu syaban disampaikan sejumlah hadist yang diriwayatkan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dalam kitab Madza fu Syaban. Ditambah, setidaknya ada beberapa amalan yang bisa dilakukan, sebagai berikut:

Membaca sebanyak-banyaknya dua kalimat syahadat atau kalimat Lailaha illa-Llah Muhammadan rasulull-Llah.

Memperbanyak istighfar karena tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah itulah manusia.

Baca Juga: Daftar Top 50 Deep-Fried Dessert in The World, Pisang Goreng Indonesia Juara!

Di Indonesia dan di berbagai daerah, Malam Nisfu Syaban memang banyak dinantikan umat islam. Kegiatan yang biasa dilakukan pada malam nisfu syaban ialah setelah shalat magrib dilanjut dengan membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali. 

Setelahnya peringatan nisfu syaban dilanjut dengan doa agar diberi umur panjang, rezeki yang halal, dan wafat dalam keadaan husnul khatimah atau lainnya.

SUMBER: PARTNER BANDUNG BARAT (Jaringan Suara.com)

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT