Sukabumi Update

Apakah 6 Hari Puasa Syawal Harus Berurutan? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang"Apakah 6 Hari Puasa Syawal Harus Berurutan" | Foto: mui.or.id

SUKABUMIUPDATE.com - Dalil keutamaan puasa syawal merujuk pada sebuah riwayat yang berasal dari Abu Ayub Al Anshari, Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya:

"Barang siapa berpuasa Ramadan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun." (HR. Muslim. Imam Ahmad juga meriwayatkan dari hadits Jabir).

Selain itu, Tsauban juga meriwayatkan dalam hadits yang berbunyi, "Puasa bulan Ramadan pahalanya setara dengan puasa sepuluh bulan dan puasa enam hari syawal pahalanya senilai dengan puasa dua bulan. Jumlah keseluruhannya satu tahun penuh." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur dengan sanadnya Tsauban).

Seperti diketahui, Puasa Sunnah syawal tepat berlangsung setelah Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal. Artinya, puasa syawal dilakukan pada tanggal 2-7 Syawal (6 hari puasa syawal) atau bisa juga ditunaikan secara berselang hari dengan catatan masih di rentang bulan Syawal.

Lantas, apakah puasa syawal harus berurutan? Simak penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat, seperti dikutip via Suara.com!

Baca Juga: Viral! Ibu Meninggal Dunia Usai Melahirkan 5 Anak Kembar Laki-laki

Dalam kajian yang diunggah dalam kanal YouTube Muslimah Hijrah ID pada tanggal 29 Mei 2020, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai cara melaksanakan puasa syawal apakah harus berurutan atau tidak.

Dalam kajiannya, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa bulan Syawal adalah bulan untuk menyempurnakan keimanan usai menjalankan ibadah puasa selama 30 hari di bulan Ramadan. Itulah mengapa, Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Muslim melaksanakan ibadah puasa sunnah di bulan Syawal selama 6 hari.

Ustadz Adi Hidayat turut menyampaikan, umat Muslim yang ingin menunaikan puasa syawal diberi kelonggaran waktu cukup panjang sampai akhir bulan Syawal.

"Nabi memberikan kelonggaran dimulai dari awal Syawal sampai akhir bulan Syawal," ucap Ustadz Adi Hidayat, dikutip Senin (24/4/2023).

Baca Juga: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Tentang Pahala Membaca Alquran Pakai HP

Ustadz Adi Hidayat menambahkan bahwa meski disunnahkan untuk berpuasa sunnah di bulan Syawal, namun ada hari di bulan Syawal yang hukumnya haram untuk berpuasa, yaitu tepat di Hari Idul Fitri 1 Syawal.

Diharamkannya berpuasa pada tanggal 1 Syawal karena pada hari tersebut umat Muslim dianjurkan untuk menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri.

"Tidak dibenarkan puasa Syawal di hari pertama (Syawal), itu hukumnya haram," ucap lagi Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan mengenai keutamaan menjalankan puasa syawal. Dalam hadis disebutkan bahwa keutamaan puasa syawal seperti puasa setahun.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh", (HR Imam Muslim).

Baca Juga: Penjelasan Ustadz Adi Hidayat tentang Keutamaan Puasa Syawal, Yuk Simak!

Adapun untuk cara melaksanakannya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa berurutan atau tidak, itu bukanlah menjadi syarat untuk memperoleh pahala maupun keutamaan dalam melaksanakan puasa syawal.

Jadi, jika melaksanakan puasa syawal secara terpisah pun tidak ada masalah dan jika menjalankan secara berurutan tidak apa-apa. Itu semua tidak masalah, asalkan puasanya di bulan Syawal, yakni dari tanggal 2 Syawal sampai 29 Syawal.

Demikian ulasan mengenai apakah puasa syawal harus berurutan atau tidak menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Semoga bermanfaat!

Sumber: Suara.com/Ulil Azmi

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT