Sukabumi Update

Puasa Qadha dan Syawal Digabung, Pahalanya Double? Ini Kata Ustadz Abdul Somad

Puasa Qadha dan Syawal Digabung, Pahalanya Double? Ini Kata Ustadz Abdul Somad (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Syawal menjadi salah satu bulan yang dimanfaatkan oleh umat muslim untuk berburu pahala. Di bulan ini, umat muslim dianjurkan berpuasa sunnah 6 hari.

Namun demikian, kegalauan muncul karena ada puasa Qadha yang dinilai lebih wajib untuk ditunaikan. Alih-alih berpuasa sunnah Syawal, membayar hutang puasa Ramadan justru lebih dipilih oleh hampir seluruh orang.

Mengupas soal puasa Qadha dan Puasa Syawal, Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan terkait hal itu. Seperti mengutip via pekanbaru.suara.com, ustadz kondang yang akrab disapa UAS itu membeberkan amalan double pahala, agar hutang puasa terbayar, pahala amalan sunnah pun didapatkan.

Baca Juga: 5 Fakta Pembunuhan Siswi di Cianjur: Korban Hamil, Ditembak Pacar hingga Tewas

Banyak sumber literasi menyebutkan, Bulan Syawal penuh dengan limpahan rahmat dari Allah SWT. Ustadz Abdul Somad lebih lanjut menjelaskan seseorang yang menunaikan puasa Syawal dijanjikan rahmat dan pahala berlipat oleh Allah SWT.

Berpuasa 6 hari di Bulan Syawal juga akan memperpanjang silaturahmi karena dalam suasana kemenangan Idul Fitri.

Dikutip dari kanal YouTube Goto Islam, Ustadz Abdul Somad menyarankan agar tidak melupakan puasa di Bulan Syawal sebanyak 6 hari itu.

"Jangan lupa penting untuk puasa 6 hari di Bulan Syawal setelah merayakan kemenangan," tegas UAS, dikutip Jumat (28/4/2023).

Memamg menjalani puasa Syawal ini bisa jadi berat untuk sebagian besar orang. Akan tetapi tidak bagi mereka yang bertakwa.

Mereka yang memiliki hutang puasa Ramadan, akan lebih semangat, karena jika dibayar utang puasa pada Bulan Syawal maka pahalanya akan mendapat dua.

Baca Juga: 21 Isi Ramalan Jayabaya Asmarandana: Gubahan Kitab Musarar Sunan Giri

Ustadz Abdul Somad menjelaskan jika niat untuk mengganti puasa Ramadan di bulan Syawal, otomatis mendapat pahala puasa di bulan Syawal. Untuk menjalankan puasa Syawal ini bisa dilakukan kapan saja selama masih masuk dalam bulan Syawal.

"Disatukan, boleh. Dipisah-pisah boleh, di awal oke, di tengah boleh, di ujung juga boleh, berturut boleh," ungkap Ustadz Abdul Somad.

Arti Bulan Syawal sendiri adalah puncak dari semuanya. Menjalankan ibadah puasa di bulan Syawal diharapkan mampu menjaga keberlangsungan ibadah.

"Hikmahnya adalah untuk menjaga kontinuitas keberlangsungan amal. Puncak dari semuanya adalah Syawal, tapi kalau ada yang menurun amalannya itu bukan Syawal, " terang UAS.

Sumber: pekanbaru.suara.com

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT